• Senin, 18 November 2024

FKPT Lampung Gelar Webinar Moderasi Beragama, Brigjen Nurwahid : Radikalisme Terorisme Memanipulasi Agama

Selasa, 13 April 2021 - 11.06 WIB
146

Kegiatan Webinar Moderasi Beragama yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI dan Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Provinsi Lampung. Foto: Ist.

Pesawaran, Kupastuntas.co - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Provinsi Lampung mengadakan kegiatan Webinar moderasi beragama, Selasa (13/04/2021).

Kegiatan Webinar dibuka oleh Direktur pencegahan BNPT RI Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid, dan menghadirkan sejumlah narasumber, seperti guru Laziardi GCS Rifai, M.Pd, Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan.

Brigjen Ahmad Nurwahid mengatakan, paham radikal dan terorisme terjadi karena ideologi yang mengalami distorsi, ideologi yang menyimpang dengan memanipulasi agama. Radikalisme terorisme adalah musuh agama dan musuh Negara. 

Menurutnya, radikalisme dan terorisme menjadi musuh agama karena tindakan, perbuatan, sikap dan perilakunya bertentangan dengan prinsip-prinsip agama yang penuh kedamaian, toleran, ukhuwah yang harus saling mengenali dan rahmatan lil alamin.

Tidak hanya itu, radikalisme dan terorisme juga menimbulkan perpecahan di antara agama dan menimbulkan fitnah di dalam agama.

Radikalisme dan terorisme musuh negara karena paham dan ideologi yang dibawa bertentangan dengan perjanjian yang sudah menjadi kesepakatan berbangsa dan bernegara yaitu konsensus nasional yakni Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal ika dan NKRI. 

 

Ketua FKPT Lampung Irwan Sihar Marpaung menyambut baik terlaksananya kegiatan Webinar moderasi beragama. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan situasi dan kondisi kondusif di Provinsi Lampung. 

Pelibatan guru agama dalam pencegahan radikalisme dan terorisme memiliki makna strategis bagi guru yang dapat menjadi agen pembawa pesan keagamaan dan sangat efektif untuk mempengaruhi pemahaman siswa akan bahaya radikaliseme dan terorisme serta proses deteksi dini, cegah dini dan cipta opini menghadapi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan khususnya di Provinsi Lampung.

Menurutnya, fenomena radikalisme dan terorisme saat ini menjadi ancaman faktual bagi ketahanan bangsa. Hasil survey nasional tahun 2018 oleh Sub Direktorat pemberdayaan masyarakat direktorat pencegahan BNPT menunjukkan bahwa para pelajar  tidak memiliki bekal pemahaman keagamaan yang kuat untuk memperoleh pemahaman keagamaan. 

“Masyarakat Indonesia banyak memperoleh Pendidikan keagamaan dari guru agama dibandingkan orang tua dan kerabat atau keluarga lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru agama dalam Pendidikan keagamaan anak menjadi sangat sentral. Karena dari pemahaman merekalah masyarakat idonesia merujuk pemahamannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,”ujarnya. 

Kabid agama, sosial dan Budaya FKPT Lampung Wasril Purnawan, SE. M.Si mengatakan, Webinar moderasi beragama diikuti sebanyak 350 peserta guru madrasah, dan guru Pendidikan agama pada sekolah umum di lingkungan Provinsi Lampung.  

Tema webinar yakni internalisasi nilai-nilai agama, sosial dan budaya dengan pembentukan guru agama sebagai pelopor moderasi beraga di sekolah melalui forum koordinasi pencegahan terorisme (FKPT) Lampung. Dengan sub tema guru agama sebagai pelopor moderasi beragama di sekolah. (*)

Editor :