Harga Kopi di Lambar Naik Turun dengan Harga yang Sama Selama Empat Tahun

Petani saat menjemur kopi hasil panen. Foto: Iwan/Kupastuntas.co
Lampung Barat, Kupastuntas.co - Panen kopi tahun 2021 di Lampung Barat diprediksi menurun jika dibandingkan dengan panen tahun 2020 yang lalu. Selain fakta di lapangan, hal itupun dibenarkan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) setempat.
Dihubungi melalui sambungan selulernya, Kabid Perkebunan pada Disbunnak setempat, Sumarlin tidak menampik adanya penurunan produktivitas kopi yang merupakan sumber penghasilan utama mayoritas masyarakat Lampung Barat.
Sumarlin menyebut, menurunnya produktivitas kopi tahun ini karena faktor tingginya curah hujan pada malam hari sehingga mengakibatkan buah kopi banyak yang rontok dan tidak didukung dengan pemupukan yang maksimal.
"Pemupukan yang dilakukan oleh petani masih terbatas, jadi apabila terjadi musim penghujan dan didominasi pada malam hari bisa membuat buah kopi rontok. Itu tidak semua karena masih ada beberapa tempat yang stabil bahkan ada satu dua meningkat," kata Sumarlin, Minggu (11/4/2021).
"Perkiraaan kita terjadi penurunan produktivitas di angka 5 persen dari tahun sebelumnya, yang naik juga begitu. Tapi ini belum hasil taksasi atau menghitung sampel kebun untuk memperkirakan produksi kopi Lampung Barat tahun 2021 berdasarkan angka tahun lalu," sambungnya.
Ditanya soal harga yang hingga saat ini masih rendah, Sumarlin mengaku bukan hanya terjadi tahun ini saja, karena terhitung sejak tahun 2018 lalu harga kopi hanya berkutat di angka 17ribu hingga 22ribu perkilonya, artinya sudah berlangsung sekitar empat tahun terakhir.
Sumarlin meneruskan yang bisa dilakukan atau didorong oleh pemerintah hanya memunculkan pasar lokal dengan menumbuhkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengelola kopi sehingga menjadi pasar lokal, lalu melakukan pendampingan bagi petani yang mau impor langsung.
"Selain itu kita juga mendorong petani untuk meningkatkan mutu kopi sehingga walaupun harga atau basis rendah maka petani yang punya kopi dengan kualitas baik bisa mencari pasar yang di atas 25ribu perkilonya, meskipun ini bukan hal yang mudah tapi ini harus di mulai," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : KELILING OBJEK WISATA TULANG BAWANG BARAT, PENGUNJUNGNYA MENINGKAT PESAT
Berita Lainnya
-
Kh. Pairozi Kembali Pimpin MUI Lampung Barat
Rabu, 14 Mei 2025 -
Bencana Longsor Terjadi di Way Tenong Lambar, Lima KK Diungsikan
Rabu, 14 Mei 2025 -
Draiv, Ojek Online yang Kini Mengaspal di Lampung Barat
Selasa, 13 Mei 2025 -
Hapkido Lampung Barat Sabet 13 Medali di Ajang Kejurda 2025
Senin, 12 Mei 2025