Peletakan Batu Pertama Rumah Ibadah Multiagama, Rektor Itera: Wujud Toleransi di Kampus

Peletakan batu pertama oleh Rektor Itera, Prof. Ofyar Z Tamin, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Juanda Naim, Rabu (7/4/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Institut Teknologi Sumatera (Itera) mulai membangunan Rumah Ibadah Multiagama (Rima). Peletakan batu pertama dilakukan oleh Rektor Itera, Prof. Ofyar Z Tamin, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Juanda Naim, Rabu (7/4/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Ofyar Z Tamin menyampaikan, pembangunan Rima ITERA dilatar-belakangi kewajiban ITERA membina mahasiswa baik secara hardskill ataupun softskill yang baik. Termasuk rasa toleransi dan menghargai perbedaan.
Dimana bangunan Rima itu terdiri dari dua area utama, yaitu area aula sebagai lokasi kegitan bersama seluruh komunitas agama. Serta enam ruangan khusus berukuran lebih kecil, yang masing-masing akan diperuntukan bagi enam agama, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu.
"Karena kita ingin toleransi beragama itu yang diajarkan, dan sebagai wujud pembinaan karakter di lingkungan kampus," ungkap Ofyar.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dan didukung Kanwil Kemenag Agama Provinsi Lampung. Untuk bagaimana supaya Itera mampu menghasilkan lulusan yang memiliki rasa saling menghargai antar umat beragama.
Nantinya yang akan mengelola Rumah Ibadah Multiagama adalah Badan Pembina yang di dalamnya terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan perwakilan mahasiswa dari masing-masing agama.
"Itera yang menyiapkan bangunan nya, tapi finishingnya kami serahkan pada komunitas agama yang mengelola. Gedung Rima ini kita rencanakan Agustus nanti diresmikan," terangnya.
Sementara Kakanwil Kemenag Lampung, Drs. Juanda Naim mengatakan, pihaknya siap mendukung pembinaan keagamaan di ITERA. Sebab agama adalah tentang hati dan keyakinan dan sudah sepantasnya hidup berdampingan.
“Rumah Ibadah Multiagama yang dibangun Itera sudah mencerminkan implementasi moderasi kehidupan beragama. Menjadi tanda masyarakat Lampung sebagai Indonesia mini sudah menerapkan moderasi beragama tersebut di kampus Itera,” ucap Juanda. (*)
Video KUPAS TV : PEMUTIHAN PAJAK DIMULAI, WARGA RAMAI RAMAI DATANGI KANTOR SAMSAT
Berita Lainnya
-
Polisi Ciduk 2 Warga Palas Lamsel Kedapatan Bawa Sabu dan Kunci T di Tempat Karaoke
Minggu, 11 Mei 2025 -
Polisi Bekuk Pencuri Motor di Area Krakatau Park Bakauheni
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Polda Lampung Gerebek Kontrakan di Natar, Empat Orang Diamankan Terkait Dugaan Pesta Narkoba
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Aniaya Warga Kalianda Hingga Luka 20 Jahitan di Kepala, Bang Jago Dibekuk Polisi
Jumat, 09 Mei 2025