TAJUK - Proyek Mangkrak Buang Anggaran
Kupastuntas.co - Pembangunan proyek infrastruktur baik jalan, jembatan maupun gedung banyak memerlukan anggaran yang besar. Apa lagi jika itu proyek dari pemerintah pusat dengan dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Anggaran yang dipakai tentu bisa mencapai ratusan juta bahkan ratusan miliar rupiah. Besarnya anggaran tersebut diharapkan memberikan output pada kepuasan masyarakat yang menggunakan fasilitas negara tersebut.
Namun tak jarang juga masyarakat merasa kecewa ketika ternyata proyek pembangunan yang menelan dana besar memberikan hasil yang buruk atau terkesan pengerjaannya asal-asalan.
Hal itu lah yang seharusnya menjadi perhatian bagi setiap pihak yang terkait, terlebih pada kejaksaan untuk benar-benar mengawal pembangunan tersebut sesuai dengan ketentuannya.
Pengawalan itu agar tak ada penyimpangan pengerjaan baik pada kontraktor maupun instansi yang mengadakan proyek pembangunan tersebut. Sehingga pembangunan benar-benar bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Berbicara proyek pembangunan, banyak pembangunan yang mangkrak di Provinsi Lampung. Ambil saja salah satu contohnya yakni pembangunan Gedung Akademik Center (GAC) Kampus II IAIN Metro.
Gedung yang dibangun sejak tahun anggaran 2018 dengan dana APBN Kementerian Agama Republik Indonesia sebesar Rp32 miliar, tak kunjung rampung sampai saat ini.
Bahkan bangunan itu dibiarkan begitu saja tanpa ada kelanjutan pembangunan yang jelas. Tentu sangat disayangkan jika tak ada kejelasan seperti ini.
Anggaran sudah dipakai, tetapi konstruksi bangunan mengalami penyusutan termakan waktu.Artinya gedung yang tak dimanfaatkan seperti itu sama saja membuang-buang anggaran. Sebab nilai struktur bangunannya menurun setiap saat sehingga tidak maksimal.
Kalaupun akan kembali melanjutkan pembangunannya, sudah jelas harus menambah biaya lagi dari yang sudah ditentukan sebelumnya. Karena akan ada bagian-bagian gedung yang perlu diperbaiki.
Terkait penurunan kualitas bangunan dan tambahan biaya untuk pembangunan kembali GAC Kampus II IAIN Metro itu juga menjadi sorotan oleh Pengamat Konstruksi dari Universitas Lampung (Unila), Yohanes Martono Hadi.
Menurut Martono, nilai struktur bangunan GAC Kampus II IAIN Metro pada tempat-tempat tertentu dipastikan mengalami penurunan daya dukung. Sejauh mana penurunannya, itu yang perlu dilakukan kajian teknis secara mendalam. (*)
Berita Lainnya
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Tengah Transisi Kepemimpinan Nasional, Oleh: Donald Harris Sihotang
Selasa, 23 Juli 2024 -
Pemeriksaan Kejagung, Ujian Berat Eva Dwiana Menjelang Pilkada Bandar Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 17 Juli 2024 -
Kota Baru, Menghidupkan Kembali Impian yang Terbengkalai di Pilkada Gubernur Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Senin, 15 Juli 2024 -
Pilkada 2024: Perubahan Regulasi dan Dampak Politik Dinasti, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 03 Juli 2024