• Selasa, 15 Juli 2025

10 Orang Terlantar di Polresta Bandar Lampung, Delapan Diantaranya Buruh Korban Penipuan

Selasa, 06 April 2021 - 16.35 WIB
370

Buruh yang terlantar di Masjid Taqwa Polresta Bandar Lampung, Selasa (06/04/2021). Foto: Wulan/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sepuluh (10) orang terlantar di Masjid Taqwa Polresta Bandar Lampung. Delapan orang laki-laki, dari Desa Cinangsi, Cisitu, Sumedang, Jawa Barat. Dua orang lainnya perempuan berasal dari Kepulauan Riau, Selasa (06/04/2021).

Kedelapan pria yang merupakan buruh bangunan ini adalah korban penipuan yang dilakukan oleh rekan kerjanya sendiri. Mereka tiba di Bandar Lampung Selasa pagi dan mengaku datang dari Palembang, Sumatera Selatan.

Kedelapannya ini bekerja membangun gudang pupuk di daerah Banyuasin, Sumatra Selatan selama dua bulan, dan selama itu juga mereka tidak mendapatkan upah sama sekali.

Karena tidak mendapatkan upah sama sekali, akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan lokasi kerja dan berniat kembali ke kampung Halaman masing-masing.

Namun karena tidak memiliki uang sapeserpun, kedelapan pria ini mendatangai Dinas Sosial Provinsi Sumsel, lalu mereka difasilitasi menuju Bandar Laampung dan diberi surat jalan.

Melalui transportasi darat yang dinaikinya, para buruh ini justru terlantar. Mereka tiba di Bandar Lampung Selasa (06/04/2021) pagi.


Salah satu buruh yang terlantar, Riswanto (53) mengaku, Pegawai Dinas Sosial Provinsi Lampung tidak menyambutnya dengan baik dan hangat.

"Maksud kami minta bantuan ongkos buat pulang ke Sumedang karena tidak ada uang sama sekali, tapi mereka malah diarahkan ke kantor polisi (Polresta)," katanya saat dimintai wawancarai.

Akhrinya para buruh itu berjalan kaki dari Dinas Sosial Provinsi Lampung menuju Polresta Bandar Lampung, dan ditampung sementara di Masjid Taqwa Bhayangkara Polresta, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan.

Menurutnya, ia dan 7 rekan nya yang lain diajak kerja untuk menjadi buruh di Banyuasin. "Jadi kita diajak kerja oleh Krisno di daerah Banyuasin. Krisno ini orang Palembang tapi pacarnya orang kampung kita juga," jelas Riswanto.

Ia dijanjikan oleh Krisno akan diberi upah harian sebesar Rp150 ribu untuk tukang dan Rp150 ribu untuk kenek. Namun pada kenyataannya hanya sebuah janji dan tidak terealisasi, bahkan Krisno tidak menampakan dirinya lagi.

"Saya terakhir ketemu Krisno dua Minggu pas awal kerja. Dari awal kerja kita hitung sudah dua bulan dan tidak mendapatkan gaji," tegasnya.

Karena tidak mendapatkan upah dan persediaan makanan habis, akhirnya memutuskan untuk kabur dari kerjaannya.

"Desa nya apa saya kurang tahu, tapi yang pasti di wilayah Banyuasin. Kalau naik ketek (perahu kecil) dari dermaga Ampera kurang lebih selama 3 jam perjalanan," ujar Riswanto.

Sementara itu, Kasiwas Polresta Bandar Lampung AKP Mutajir menyatakan, ke sepuluh orang terlantar tersebut  sudah difasilitasi oleh Polresta Bandar Lampung.

"Setelah kami tampung di Masjid Polresta dan kami beri makan, mereka kita antar ke terminal Rajabasa," kata Mutajir.

Ia juga menjelaskan bahwa total keseluruhan yang ditelantarkan oleh Dinas Sosial ini ada 10 orang.

"Total keseluruhan ada 10 orang, 8 orang laki laki buruh bangunan dari mau pulang ke Sumedang. Sedangkan dua orang lagi perempuan pulang tujuan Riau," jelas Mutajir.

Menanggapi tudingan telah menelantarkan kesepuluh orang tersebut, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Lampung, Maria Tamtina mengaku sudah melakukan sesuai SOP, dan membantah bahwa orang terlantar mendatangai Dinsos tidak mendapatkan pelayanan dengan baik.

"Kita sudah layani sesuai SOP. Sempat juga kita kasih makan tapi mungkin gak semuanya," kata Maria.

Maria juga mengatakan, pihaknya telah membuatkan surat asasmen estafet ke Provinsi tujuan masing-masing.

"Sebenarnya cukup menunjukan surat jalan yang telah diberikan tersebut di terminal, itu gratis karena Dinas Sosia sudah berkoordinasi dengan Organda juga," jelasnya.

Surat asasmen yang dibuat oleh Dinas Sosial itu diarahkan langsung untuk 8 orang ke Dinsos Banten. Sedangkan 2 orang perempuan itu diarahkan ke Palembang untuk selanjutnya estafet tujuan Riau. (*)


Video KUPAS TV : RATUSAN PEMUDA NU IKUTI PELATIHAN KADER DAN SUSBALAN