Gelombang Pasang, Tangkapan Nelayan di Lempasing Berkurang

Terlihat perahu nelayan terparkir di TPI Lempasing Bandar Lampung dikarenakan Terjadi Gelombang Pasang diperain laut Lampung, Senin (05/04/2021). Foto: Sulaiman/Kupastuntas.co
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Para Nelayan yang berada di wilayah Lempasing Bandar Lampung mengaku hasil ikan tangkapan berkurang akibat terjadinya gelombang pasang yang di perairan laut Lampung.
Salah satu nelayan yang berada di Lempasing, Wahyu mengatakan cuaca buruk dan gelombang pasang yang terjadi di laut membuat tangkapan ikan menjadi berkurang.
Baca juga: Prediksi Gelombang Pasang Tiga Hari kedepan, BMKG Maritim Lampung Imbau Nelayan Waspada
"Cuaca berpengaruh sekali, karena kita sulit mengendalikan kapal kalau sudah gelombangnya tinggi, ditambah hujan deras," ungkapnya Senin (05/04/2021).
Wahyu juga mengaku, dirinya tidak melaut selain karena kapal yang sedang diperbaiki, cuaca dan gelombang pasang ini juga mempengaruhi para nelayan untuk tidak melaut.
"Kalau tangkapan sih masih ada, tapi cuma sedikit. Seminggu ini gelombang tinggi sekitar satu meter. Kita tahu infonya dari perkiraan cuaca, kalau perkiraannya buruk kita tidak berani melaut," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG Maritim Lampung memprediksi akan terjadinya gelombang pasangan setinggi 3-5 meter dalam waktu tiga hari kedepan. Hal ini merupakan dampak dari adanya Siklon Saroja yang terjadi di wilayah Kupang NTT dan diperkirakan akan berada pada puncaknya pada 6 April besok. Oleh sebab itu para nelayan diminta untuk waspada. (*)
Video KUPAS TV : 15 TAHUN HILANG, WARGA WAY KANAN AKHIRYA DITEMUKAN
Berita Lainnya
-
Saatnya Inovatif di Tengah Defisit
Selasa, 15 Juli 2025 -
Dosen Magister Bahasa Inggris Universitas Teknokrat Terpilih Ikuti Laboratorium Penerjemah Sastra 2025 Kementerian Kebudayaan
Senin, 14 Juli 2025 -
4 Pencuri Motor Asal Lamtim Ditangkap di Bandar Lampung, Satu Diantaranya Mahasiswa
Senin, 14 Juli 2025 -
4 Jemaah Haji Bandar Lampung Wafat, Kemenag Tekankan Pentingnya Persiapan Fisik dan Mental
Senin, 14 Juli 2025