Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya memperkuat dan mensinergikan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) guna mengoptimalkan hasil komoditas lokal.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung, Elvira Umi Hanni saat dimintai keterangan usai menghadiri busines matching antara BUMD dan BUMDes di gedung Pusiban, Kamis (25/3/2021).

"Pemerintah Provinsi Lampung ingin memperkuat peran BUMD. Tidak hanya milik Provinsi Lampung tapi juga Kabupaten/Kota sehingga bisa bergerak bersama-sama untuk memaksimalkan komoditas lokal hasil petani Lampung," kata Elvira.

Menurutnya, peran BUMD selama ini terbilang belum bergerak secara maksimal. Namun setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 tahun 2017 yang mengatur secara rinci proses rekrutmen, tata kelola hingga pembentukan, peran BUMD mulai menggeliat.

"Terlebih dengan meningkatnya perekonomian setelah pandemi maka peran BUMD perlu di tingkatkan untuk meningkatkan itu maka diperlukan kerjasama yang baik," tuturnya. 

Ia melanjutkan, saat ini tercatat ada 23 BUMD dimana 7 diantaranya yang bergerak di bidang jasa keuangan, 6 bergerak di bidang perusahaan daerah air minum sedangkan 10 BUMD bergerak di bidang aneka usaha. 

"BUMD yang sifatnya aneka usaha ini bisa bekerjasama dan bermitra dalam membuka akses pasar yang luas. Juga harus maupun kerjasama dengan luar daerah Lampung," jelasnya.

BUMD juga terus didorong untuk mengambil peran meningkatkan komiditas unggul di Provinsi Lampung mulai dari penanaman, pengolahan hingga produksi.

"BUMD bisa membuat produk turunan dari hasil komoditas pertanian Lampung seperti cabai dibuat bon cabe. Seperti di Lampung Barat tadi rupanya belum punya BUMD aneka usaha padahal disana terdapat kopi yang menjadi komoditas unggulan," ujarnya. (*)