• Rabu, 03 Juli 2024

Desa Hanura Pesawaran Jadi Percontohan Pengembangan Smart Village di Era Digitalisasi

Kamis, 25 Maret 2021 - 17.36 WIB
646

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bersama Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona dan Staff ahli Mendagri dan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi PDTT saat meninjau salah satu stand Smart Village di Desa Hanura, Kamis (25/03/2021). Foto: Ragil/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesawaran - Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung menetapkan Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran sebagai prototipe (percontohan) pengembangan program Smart Village di era digitalisasi saat ini.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI yang diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. Suprapedi, M. Eng, mengungkapkan, peran aktif pemerintah daerah sangat memerlukan infrastruktur digital untuk melakukan pembangunan.

"Kita sudah lihat stand-stand yang dipamerkan ini, ya memang sudah terlihat menggunakan informasi digital yang didorong oleh Bupati Pesawaran. Kami dari Kemendes memang berharap kedepan digitalisasi menjadi kunci nyata sukses sebuah pembangunan," kata Suprapedi, Kamis (25/03/2021).

Ia melanjutkan, sistem digitalisasi ini sudah merambah di Lampung dan potensi seluruh desa bisa didigitalisasikan, serta bisa digunakan untuk membangun infrastruktur digitalisasi.

"Tentunya pak Bupati harus mampu mendorongnya, konsep Smart Village di Kabupaten Pesawaran, bisa kita lihat bersama memang sudah berjalan, dimana lokasi pasarnya sepi tapi omset pedagangnya naik," lanjutnya.

Menurutnya, jika ingin membangun Indonesia memang harus dimulai dari pembangunan desa karena adanya kontribusi 74 persen dan apabila sistem pendataan di desa bisa digunakan sebagai upaya meminimalisir kemiskinan.

"Pembangunan di desa memang bisa dijadikan sebagai cerminan keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Maka dari itu terkait dengan data itu tidak gampang, tapi dengan kolaborasi yang baik antara stakeholder itu bisa dilakukan seperti Kabupaten Pesawaran ini," jelasnya.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang diwakili Staff Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan, DR. Drs. H. Suhajar Diantoro, M. SI mengatakan, Sistem pendataan dengan pelayanan data kependudukan masyarakat di Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu yang terbaik di Provinsi Lampung.

"Hal ini terlihat dari cakupan perekaman E-KTP yang mencapai 118 persen dan memang menjadi yang terbaik se Provinsi Lampung ini," terangnya.

Saat ini pemerintah dihadapkan dalam revolusi digital berbasis internet dengan tuntutan pelayanan publik yang efektif dan efisien.

"Kita saat ini sedang berada di tengah-tengah industri 4.0, disini Pemerintah dituntut berfikir visioner tetapi juga harus menyelesaikan peoblematika yang terjadi guna mencapai kemajuan yang cepat untuk membangun pemerintah dalam melakukan pelayanan yang efektif dan efisien, makanya kalau kita tidak bisa mengkonekting internet ya kita akan tertinggal," jelasnya.

Ia menambahkan, Kunci sukses membangun pelayanan masyarakat memang diperlukan beberapa variabel yang harus dipenuhi diantaranya kemauan kepala daerah, kapasitas pemerintah daerah, dan kontrol serta partisipasi rakyat.

"Dan semua variabel dan kunci sukses tersebut sudah terlihat disini," pungkas Suprapedi.

Sementara Gubernur Lampung, Ir. H Arinal Djunaidi menjelaskan, Provinsi Lampung ada 2.435 desa dan akan menerapkan Smart village terhadap 780 desa serta ada 130 desa yang ditetapkan sebagai prioritas di Provinsi Lampung untuk menerapkan Smart Village tersebut.

"Jadi progran Smart village ini akan terus dikembangkan terutama bagi desa yang ada di daerah kepulauan, kan dikampung masih ada beberapa desa yang letaknya di kepulauan. Sehingga jika ada informasi mengenai potensi bencana bisa meminimalisir adanya kerugian," ungkap Arinal.

Arinal juga mengucapkan terima-kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah mendukung kebijalan Pemerintah Provinsi Lampung dengan adanya Smart Village ini bertujuan untuk optimalisasi Pemerintah Desa terutama di budak ekonomi.

Di lain sisi, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona juga menambahkan, pandemi yang terjadi selama ini memaksa semua pihak untuk dapat beradaptasi memahami penggunaan teknologi.

"Pandemi ini sebenarnya membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi masyarakan, khususnya desa-desa yang ada di Pesawaran, seperti penggunaan teknologi, dulunya kan tidak bisa menggunakan gadget sekarang sudah paham ya karena kita dipaksa dan ditarik untuk mengupgrade diri agar paham dan mengerti teknologi," terangnya.

Melalui konsep Desa Digital dan Desa Wisata (DEDI DEWI) saat ini, Desa Hanura yang ditetapkan sebagai prototipe Smart village di Lampung akan mengintegritaskan wisata alami maupun wisata buatan yang mampu menambah efek-efek ekonomi bagi masyarakat di Pesawaran.

Dendi juga menyampaikan terima-kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemprov Lampung yang telah menetapkan Desa ini sebagai prototipe program Smart Village.

"Kita semua tentunya punya mimpi dan memang beberapa kesulitan seperti mekolektif data tetapi sebenarnya mudah buat digitalisasi kalau ada kemauan, dan dengan adanya dukungan bebagai pihak semua persoalan sedikit sedikit sudah mulai teratasi," ungkapnya.

Kunjungan kerja dan Launching Smart Village dihadiri Staf Ahli Mendagri bidang Pemerintahan yang mewakili Kemendagri, Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa PDTT yang mewakili Kemendes PDTT, Gubernur Lampung, Bupati, Kepala Pusat Pengembangan Data Saing Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Inspektur Pembantu II, Ketua Dewan Pembina Gerakan Yayasan Desa Emas serta tamu undangan lainnya. (*)


Video KUPAS TV : SAH ! HARGA SINGKONG LAMPUNG MINIMAL Rp900 PER KILOGRAM