Longsor Dua Rumah di Citraland, Konsultan : Kesalahan Ada Pada Drainase

Acara klarifikasi dan pemaparan longsornya dua rumah Citraland, di Swiisbell Hotel, Kamis (18/3/2021). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Peristiwa ambruknya dua rumah mewah di Klaster DaVinci, Perumahan CitraLand Lampung, kesalahannya ada pada drainase pada permukiman tersebut.
Hal itu diungkapkan, Konsultan Citraland Paulus Raharjo, yang juga dosen UNPAD, saat acara klarifikasi dan pemaparan longsornya dua rumah tersebut, di Swiisbell Hotel, Kamis (18/3/2021).
Menurutnya, Ia tidak sedang mencari siapa yang salah, tapi untuk mencari apa yang salah dengan longsornya dua rumah di Citraland itu.
"Yang saya lihat kesalahannya adalah pada drainase, jadi rumah yang dibangun di atas timbunan tidak boleh dimasuki oleh air karena itu tidak boleh," ujar Paulus.
Dia menjelaskan, drainase tersebut tidak dilainning atau infiltrasi. Dan infiltrasi itu, jangkanya lama berbulan-bulan tapi tidak dimengerti atau tidak diketahui karena infiltrasi itu dibawah, maka itu harus dimonitor.
"Dan memonitornya itu harus dipasang juga instrumen yang namanya insumenter untuk memonitur apakah ada air di dalam tanah, dan indinometer untuk memonitor pergerakan. Jadi kalau itu ada, berarti kita bisa mengetahui ada masalah di situ. Kenapa tidak dilainning karena tidak diketahui. Selain pada drainase, problem biotehnik itu sangat terkait persoalan-persoalan yang lain," lanjutnya.
"Ada suatu rezim aliran air. Nah rezim aliran air ini sebetulnya ada. Hanya memang biasanya dia tidak nampak tapi pada musim hujan baru tau itu jalannya air," timpalnya.
Paulus juga mengatakan, biasanya dalam proses perencanaan, orang itu biasanya tidak menggunakan pengamatan jangka panjang. Harusnya pengamatan itu setahun sekurang-kurangnya untuk mengamati drainase dan gerakan tanah, vegetasi dan lain-lain. Dan setelah itu baru membuat perencanaan yang matang. Di Indonesia sendiri biasanya perencanaan itu tergesa-gesa.
"Jadi tadi yang jalan air itu, pada waktu proses penimbunan tidak terlihat, tapi setelah itu namanya air dia akan mencari jalannya sendiri yang itulah terjadi alami dan tidak nampak," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : SAH! DESA PAKUAN AJI LAMPUNG TIMUR RESMI JADI ‘DESA TANGGUH’
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Libatkan Guru BK dalam Pencegahan LGBT di Sekolah
Jumat, 11 Juli 2025 -
Dukung Pemkot Bandar Lampung Dirikan Yayasan Siger Prakarsa Bunda, Andika Wibawa Ingatkan Soal Legalitas
Jumat, 11 Juli 2025 -
Bekas Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Kini Terbengkalai
Jumat, 11 Juli 2025 -
Sertifikat Lahan Warga Terdampak JTTS Tak Kunjung Selesai, Condrowati Soroti Kinerja BPN Lampung
Jumat, 11 Juli 2025