• Kamis, 02 Mei 2024

Mengintip Pengerjaan Jalan Nasional Ir. Sutami-Simpang Sribhawono Bagian 1, Anggaran Ratusan Miliar, Kualitas Asal Jadi

Senin, 15 Maret 2021 - 08.07 WIB
1.1k

Pengerjaan proyek jalan nasional Ir. Sutami-Sribhawono-Simpang Sribhawono senilai Rp143 miliar oleh PT Usaha Remaja Mandiri (URM) diduga asal selesai. Baru berumur sekitar satu tahun, kondisi jalan sudah bergelombang dan dipenuhi banyak lubang. Foto: Tim/Kupastuntas.co

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Pengerjaan proyek jalan nasional Ir. Sutami-Sribhawono-Simpang Sribhawono senilai Rp143 miliar oleh PT Usaha Remaja Mandiri (URM) diduga asal selesai. Baru berumur sekitar satu tahun, kondisi jalan sudah bergelombang dan dipenuhi banyak lubang.  

Wartawan Kupas Tuntas turun ke lokasi melihat kondisi jalan nasional tersebut, menyusuri jalan mulai dari Simpang PJR Bandar Lampung atau tanjakan PJR hingga Simpang Sribhawono pada Kamis (12/3).

Di lokasi Simpang PJR terpampang plang bertuliskan "Hati-hati!!! Ada perbaikan jalan sepanjang Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami sampai Sribawono-SP. Sribawono". Baru beberapa puluh meter menyusuri jalan, ditemukan kondisi sebagian jalan beton dan aspal retak-retak dan berlubang, dan dipenuhi tambalan aspal asal jadi.

Retakan pada jalan beton terlihat jelas di depan masjid yang berada di pinggir jalan Ir. Sutami Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. Beberapa titik lubang yang sudah ditambal dengan aspal. Namun tambalan aspal tersebut juga sudah kembali bergelombang dan berlubang.

Johar, warga sekitar Simpang PJR mengatakan, tambalan aspal tersebut dikerjakan baru sekitar tiga bulan lalu. Tetapi sudah retak dan bergelombang lagi.

"Kurang lebih tiga bulan lalu lah baru ditambal, sudah sering memang ditambal. Tapi ya sudah rusak lagi, karena mobil yang lewat 40 ton beratnya," kata dia, Kamis (11/3).

Setelah satu kilometer dari Simpang PJR, jalan sudah tak lagi menggunakan beton, namun diaspal dengan jarak sekitar 2 kilometer. Namun pada jalan aspal tersebut kembali terdapat beberapa titik sudah berlubang cukup dalam dan lebar. Diperkirakan kedalaman beberapa lubang pada badan jalan mencapai sekitar 10 cm.

Sukirman, seorang pedagang pisang yang sehari-hari mangkal di lokasi itu menuturkan, jalan setempat baru satu bulan lalu diperbaiki, namun kini sudah rusak kembali dan berlubang.



"Baru bulan lalu diperbaiki ini, tapi belum ada satu bulan sudah rusak dan berlubang lagi seperti ini. Lubangnya cukup dalam-dalam," ungkap Sukirman. Usai jalan aspal tersebut, ditemukan lagi jalan beton sepanjang 1 kilometer, kemudian jalan kembali beraspal. Kondisi itu terjadi dari Simpang Way Galih hingga pintu gerbang tol Lematang. Pada beberapa titik jalan aspal itu terlihat juga sudah ditambal.

Sekitar satu kilometer setelah pintu masuk tol Lematang, bertemu lagi jalan beton. Pada jalan tersebut bercampur jalan aspal pada sebelahnya, tepatnya di depan klinik Lematang. Beberapa kilometer dari lokasi tersebut, jalan kembali berupa aspal.

Jalan rusak dan berlubang cukup lebar kembali ditemukan mulai dari pertigaan jalan masuk Polsek Tanjung Bintang hingga Gardu Induk Sutami. Di lokasi tersebut juga terlihat beberapa titik jalan yang baru ditambal dengan aspal. Ditemukan pula beberapa drum bekas aspal.

Setelah itu dari PT Pokphand  (dari kebun jagung) sampai perempatan Pugung, jalan berupa aspal mulus tanpa ada kerusakan. Di beberapa titik ditemukan ada kegiatan pelebaran jalan pada bagian kanan dan kiri (bahu jalan) selebar satu meter.

Setelah melewati perempatan Pugung, kembali ditemukan jalan rusak dan berlubang, tepatnya dari perempatan Pugung hingga Simpang Sribhawono. Jalan dipenuhi banyak lubang baik di tengah maupun  pinggir jalan.

Di perempatan Pugung tersebut, juga terlihat ada aktivitas perbaikan jalan. Ada beberapa pekerja dan satu alat berat terparkir di wilayah tersebut. Seorang pedagang es di depan kantor Desa Sribhawono, Wawan mengatakan, kegiatan pengaspalan ulang dimulai pada tahun 2019 lalu.

“Namun sekarang sudah banyak jalan yang berlubang dan bergelombang lagi. Meskipun dilakukan pengaspalan, terkesan asalan dan tidak rapi. Kegiatan pengaspalan mulai pada tahun 2019 lalu, dari sini (tempat berjualan) sampai Simpang Sribhawono diaspal ulang. Tapi kini sudah banyak yang berlubang lagi," kata dia.



Diketahui, pengerjaan proyek jalan nasional Ir. Sutami-Sribhawono-Simpang Sribhawono itu merupakan kegiatan Kementerian PUPR melalui pengawasan Satker Pelaksaanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Provinsi Lampung, menggunakan pos APBN tahun anggaran 2018-2019 senilai Rp143 miliar lebih.

Berdasarkan penelusuran Kupas Tuntas pada laman LPSE Kementerian PUPR, proyek ini dikerjakan oleh PT Usaha Remaja Mandiri (URM), Preservasi Rekonstruksi Jalan Prof. Dr. Ir. Sutami-Sribhawono-Sp. Sribhawono (PN) sepanjang sekitar 80 km pada tahun 2018 dengan nilai pagu paket Rp147.533.500.000.

Dalam proses pelelangan, PT URM berhasil memenangkan tender proyek tersebut dengan penawaran senilai Rp143.050.500.000. Adapun satker penanggung jawab pada proyek ini adalah Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Lampung. (*)

Video KUPAS TV : LALAI BERKENDARA TEWASKAN 2 WARGA, PENGEMUDI AVANZA JADI TERSANGKA

Editor :