• Sabtu, 20 April 2024

Tangkapan Nelayan Berkurang, Harga Ikan di Pesisir Teluk Semaka Melonjak Tinggi

Kamis, 04 Maret 2021 - 19.48 WIB
104

Pasar Kota Agung, Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Dikarenakan tangkapan ikan laut nelayan Pesisir Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus, terus berkurang. Dampaknya, harga ikan melonjak tinggi. Hal itu disebabkan beberapa malam terang bulan (bulan purnama), serta cuaca buruk berupa hujan dan angin kencang serta gelombang tinggi, juga arus laut sangat kuat.

Dengan kondisi laut seperti ini, sebagian besar para nelayan memilih tidak melaut, atau ngedok (memperbaiki kapal dan peralatan melaut. Karena jika ada yang nekat tetap melaut, maka hasil tangkapan minim, bahkan merugi.

"Kalau tetap nekat, rugi. Buang-buang solar saja. Mendingan istirahat," kata Nasrudin, pemilik kapal bagan di TPI Kotaagung, Kamis (4/3/2021).

Bahkan pedagang ikan yang biasanya berjualan di komplek TPI dan pasar Kota Agung, serta pedagang ikan keliling, tidak berjualan.

"Uwis pirang-pirang dina laka iwak (sudah beberapa hari tidak ada ikan). Sekalina ane, mahal dan sedikit (sekalinya ada, mahal dan sedikit),"  kata Irsad, pedagang ikan keliling dengan logat Jaseng yang kental, di TPI Kota Agung.

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan ikan konsumsi, para penjual ikan mendatangkan ikan dari luar Tanggamus seperti dari Muara Angke, Jakarta, yang dikenal dengan istilah 'ikan paket'.

Pantauan Kupastuntas.co di TPI Kota Agung, harga ikan tongkol saat ini Rp40 ribu per kilogram. Padahal dalam kondisi normal paling tinggi hanya Rp20 ribu per kilogram. Kemudian layang merah Rp70 ribu per cucuk (satu cucuk ada 10 ikan ukuran sedang), yang biasanya paling tinggi hanya Rp50 ribu per cucuk.

"Ikan selar yang biasanya paling tinggi Rp70 ribu per cucuk, melonjak tajam menjadi Rp100 ribu per cucuk. Kembung Rp80 ribu per cucuk dan ikan nibung (marline) Rp60 ribu per kilogram," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : JIKA TIDAK MAMPU MENGIKUTI KEMAJUAN TEKNOLOGI, TIDAK AKAN TERPAKAI, WASSALAM! (PART 2)