• Minggu, 24 November 2024

Warga Mengadu Permasalahan Singkong, DPRD Tubaba : Permainan Apa Lagi yang Dilakukan Oleh Perusahaan

Selasa, 23 Februari 2021 - 14.53 WIB
150

Warga perwakilan kecamatan Way kenanga dan Gunung Agung datangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Tulangbawang Barat, Selasa (23/2/2021). Foto: Lucky/Kupastuntas.co

Tulangbawang Barat - Puluhan warga perwakilan kecamatan Way kenanga dan Gunung Agung datangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Tulangbawang Barat, Selasa (23/2/2021).

Maksud warga datangi kantor DPRD tersebut mengadu terkait anjloknya harga singkong dan tingginya refraksi yang terjadi di kabupaten Tulangbawang Barat.

Suwandi, warga kecamatan Way Kenanga mengatakan kelah kesuh yang mereka rasakan saat ini. "Kami menangis masalah harga singkong ini, awalnya kami tani karet pak, setelah karet murah, akhirnya kami tebang pohonnya dan kami tanami singkong, taunya harga singkong murah," ujar Suwardi.

Ia juga menjelaskan, saat ini petani sangat banyak dirugikan yang mana harga cukup rendah belum lagi modal yang di keluarkan cukup besar.

"Harga pupuk memang mahal, potongan nya juga 25 persen makanya ibaratnya petani singkong mempunyai lahan 1 hektar itu hilang 1/4 akibat potongan itu," katanya.

Sementara, Suradi warga kecamatan Gunung Agung, berharap dengan datang nya Masyarakat ke kantor DPRD permasalahan tersebut bisa diselesaikan, demi kemakmuran rakyat.

"Dengan ada nya bapak dewan ini, wakil rakyat kami, sudah cukup menjerit hati kami, mohon disampaikan sama pihak terkait mohon dibantu kenaikan harga dan penurunan refraksi potongan itu bagaimana supaya semua itu berjalan mungkin perwakilan kami bisa menyampaikan ke pihak PT," pintanya.

Menanggapi keluhan warga, Roni S.IP dan Aria Saputra anggota DPRD kabupaten Tulangbawang Barat menyayangkan situasi dengan harga singkong saat ini, dan DPRD Tubaba juga menduga adanya permainan dalam harga singkong saat ini.

"Dimasa pandemi ini ini yang kita sayangkan, harga turun potongan besar kalau pun singkong nya itu singkong muda itu tidak jadi masalah, tapi kalau singkong nya tua apa yang jadi masalah ini nanti yang mau kami tanyakan dan kami akan panggil perusahaan terkait pemotongan, kalau singkong nya tua dan bersih kenapa potongan nya masih besar, permainan apa lagi ini yang dilakukan oleh perusahaan," kata Roni Anggota DPRD Tubaba.

"Nanti lapak dan pabrik yang ada di Tulangbawang barat ini insyaallah akan kita lakukan pemanggilan secara bergiliran," sambung Aria Saputra.

DPRD Tubaba juga akan mengupayakan untuk menentukan solusi terkait keluhan para petani singkong saat ini.

"Walaupun harga tidak seribu lebih paling tidak di angka seribu dan pemotongan tetap di angka 7-8 persen, sebenarnya potongan 7-8 itu sudah bagus pak, kan dulu cuma potongan 5persen," pungkasnya. (*)
Editor :