Pesawaran, Kupastuntas.co - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Pesawaran masih bisa bertahan hingga 80 persen dan tidak mengalami kebangkrutan. 

Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Pesawara Aznan mengatakan, langkah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran yaitu dengan mencari trobosan ke pusat untuk mengatasi masalah tersebut. 

"Setelah itu kita usulkan usaha yang bisa dibilang mati suri untuk mendapatkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) ya minimal UMKM kita bisa bertahan dan dilanjutkan lagi," katanya saat diwawancarai di ruangan pada Senin (22/02/2021).

Aznan menambahkan, UMKM di Pesawaran yang tersebar di 11 kecamatan semenjak pandemi karena kasus Covid-19 ini mengalami penurunan yang drastis hingga setengahnya. 

"Semenjak pandemi ini ya dampaknya luar biasa banyak UMKM kita yang mati suri, disamping modal tidak ada ya penjualan mereka juga terbatas," utasnya. 

Ia menjelaskan untuk pendapatan dan data rinci UMKM yang terdampak dan mengalami penurunan tidak bisa dipastikan. 

"Iya karena pendapatan dan data bisa saja dua sampai tiga hari mengalami penurunan dan kenaikan, jadi tidak bisa dipastikan,"tuturnya.

Selama pandemi Kabid UMKM turun langsung untuk melakukan pembinaan, seperti melihat kelapangan memantau progress masing-masing UMKM. 

"Saya tidak mau hanya duduk manis saja, jadi saya langsung lihat bagaimana situasi di lapangan sesuai atau tidak," jelasnya.

Ia menambahkan, dengan turun langsung kelapangan dapat memberikan laporan secara rinci. 

"Ya mempermudah saya jika Bupati menanyakan perihal tersebut jadi saya bisa jelaskan secara rinci, saya tidak mau kalau hanya 'katanya' saja tanpa tau perkembangan di lapangan," tutupnya. 

Ia mengungkapkan, Dinas Koperasi (Dinkopukm) tidak memiliki anggaran khusus dan hanya memberikan bantuan peralatan yang disesuaikan dengan keuangan serta diperuntukan bagi pelaku UMKM yang benar-benar membutuhkan. (*)