• Jumat, 20 September 2024

PWI Metro Kecam Intimidasi Terhadap Wartawan

Kamis, 18 Februari 2021 - 18.54 WIB
452

Ketua PWI Metro Demisioner, Abdul Wahab. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro mengecam keras dugaan intervensi dan intimidasi terhadap Wartawan oleh orang tidak dikenal perihal pemberitaan yang terbit di sejumlah media Online berjudul 'Jenazah Ketua PCNU Metro Positif Covid-19, Pelayat Diminta Rapidtes'.

Ketua PWI Metro Demisioner, Abdul Wahab, menyesalkan adanya ancaman melalui media sosial serta adanya pihak yang menelepon reporter atas nama Arby Pratama dan Abid Bisara untuk menghapus terkait pemberitaan tersebut.  

"Kami telah mengkaji dan mengumpulkan bukti terkait berita tersebut. Dan kami menilai apa yang diberitakan saudara Arby Pratama di media Kupastuntas.co dan jejamo.com telah sesuai kaidah jurnalistik. Tidak ada kesalahan dalam berita itu. Sumbernya jelas dan berkompeten dalam hal ini yang memberikan pernyataan kepada pers adalah Misnan, dalam hal ini Jubir Satgas penanganan Covid-19 Pemkot Metro," kata Abdul Wahab, Kamis (18/2/2021).

Baca juga : Jenazah Ketua PCNU Metro Positif Covid-19, Pelayat Diminta Rapid Test

Wahab menilai, berita tersebut sudah memenuhi kaidah karya jurnalistik. "Saya mengecam dan mempertanyakan kepada pihak-pihak yang mencoba meng-intervensi apalagi meng-intimidasi atas kerja wartawan. Pasalnya, pekerja pers dilindungi Undang-undang dan mematuhi kode etik serta pedoman media siber," tegasnya.

"Dalam rekaman narasumber yang mereka peroleh ada, dan benar. itu berdasarkan hasil wawancara Plh Walikota Metro, Misnan. Dalam rekaman yang saat ini kami simpan, Plh Walikota menyebutkan bahwa yang meninggal dimaksud dinyatakan positif. Jadi salahnya dimana?," terang Wahab.

Wahab justru menanyakan kinerja tim medis dan tim gugus tugas Kota metro yang dinilai kebobolan dalam penanganan pasien Covid di Bumi Sai Wawai. Bagaimana tidak, mengapa bisa lolos pemakamannya tidak mengikuti Protap protokol kesehatan Covid- 19 jika hasilnya mereka nyatakan Positif.

"Harusnya publik tidak mengancam dan menghujat wartawan selaku penyebar informasi. Harusnya publik mempertanyakan kepada tim medis dan tim gugus tugas metro kenapa itu bisa terjadi. Wajar di Metro pasien Covid di Metro kian banyak," tegas Wahab. 

Wahab menilai kasus seperti ini harusnya jadi pembelajaran dan evaluasi kepada tim medis dan gugus tugas. Karena selain kasus seperti ini, sebelumnya ada pengaduan ke kantor PWI Metro, bahwa keluarga pasien meninggal hasil tes swab negatif, namun dimakamkan dengan cara protokol kesehatan Covid. Ini kan artinya perlu dipertanyakan kinerja mereka.

Wahab berharap kepada publik agar bijak berkomentar di media sosial dan mengecam adanya intervensi kepada wartawan maupun kepada keluarga wartawan.

Sebelumnya, sepeninggalnya ulama besar KH Ali Qomaruddin, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Metro meminta seluruh masyarakat yang melayat melakukan rapid tes Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Covid-19 yang kini dijabat Plh Walikota Metro, Misnan. Ia mengungkapkan bahwa hasil swab almarhum Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Metro tersebut terkonfirmasi positif Covid-19. (*)


Video KUPAS TV : POLDA TEMUKAN BUKTI LIMBAH MEDIS, GANDENG AHLI UNTUK MENGUNGKAP PELAKU! (BAGIAN 4)