• Rabu, 14 Mei 2025

Bulog Klaim Stok Beras di Gudang Aman Hingga Akhir Tahun

Senin, 15 Februari 2021 - 14.56 WIB
99

Gubernur Arinal saat mengunjungi komplek pergudangan Campang Raya, Senin (15/2/2021). Foto : Ria/Kupastuntas.co

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Perum Bulog Kantor Wilayah Lampung menyatakan jika stok beras untuk masyarakat Lampung yang tersimpan di gudang sebanyak 38 ribu ton. Stok tersebut dipastikan aman hingga akhir tahun 2021. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung, Faisal, saat dimintai keterangan usai menerima kunjungan Gubernur Arinal di komplek pergudangan Campang Raya, Senin (15/2/2021).

"Stok beras saat ini ada 38 ribu ton jadi kalau dihitung itu untuk stok setahun lebih. Jenisnya beras medium, ada juga premium untuk kebutuhan komersil karena Bulog selain untuk kebutuhan publik atau PSO juga untuk kebutuhan komersil," bebernya.

Ia melanjutkan, dalam memenuhi kebutuhan masyarakat atas pangan, Bulog terus menyalurkan beras dengan kategori medium yang diperoleh dari stok nasional. Sementara untuk beras dengan kualitas premium telah dijual secara langsung dengan jangka waktu maksimal 1 bulan.

"Untuk pengiriman keluar daerah tahun lalu sekitar 20 ribu ton. Distribusinya seperti ke Bengkulu, Jambi, Riau. Untuk tahun ini belum tau berapa karena sedang dalam proses. Kita kirim tergantung kebutuhan daerah masing-masing," kata Faisal.

Terpisah, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan jika berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung luas panen padi pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 544,06 ribu hektar mengalami kenaikan sebanyak 79,96 ribu hektar atau 17,23 persen. Dibandingkan pada tahun 2019 luas panen padi di Lampung sebesar 464,10 hektar.

Dari sisi produksi padi pada 2020 diperkirakan sebesar 2,60 juta ton GKG mengalami kenaikan sebanyak 440,82 ton atau 20,37 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 2,16 juta ton GKG.

Jika potensi produksi padi pada 2020 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 diperkirakan sebesar 1,49 juta ton mengalami kenaikan sebanyak 252,10 ribu ton atau 20,37 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 1,24 juta ton.

"Surplus besar ini merupakan kebanggaan bagi Lampung. Mengingat pentingnya arti beras bagi masyarakat maka pengendalian harga beras terus diupayakan demi melindungi kepentingan masyarakat baik sebagai produsen maupun sebagai konsumen," jelas Gubernur.

Perlindungan bagi konsumen menurut nya dilakukan dengan menjaga ketersediaan beras yang mencukupi dengan kualitas yang baik serta harga yang terjangkau.

Upaya tersebut selain dapat melindungi kepentingan penduduk secara tidak langsung juga sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan pembangunan ekonomi.

"Kedepannya kita harus memasukkan petani-petani kita terlindungi dapat memperoleh hasil jerih payahnya menanam padi selama ini jangan sampai petani kehilangan semangatnya dan mulai enggan menanam karena merasa kurang terlindungi," tutup Gubernur. (*)

Video KUPAS TV : PULUHAN RUMAH DI LAMSEL TERENDAM BANJIR AKIBAT HUJAN DERAS DAN AIR LAUT PASANG

Editor :