Cerita Sopir Ambulans Pasien Covid-19, Sehari Bisa Mandi Berkali-kali

2 Supir Ambulans tampak sedang berbincang dengan menggunakan masker sebagai alat pelindung dari corona. Foto : Ria/Kupastuntas.co
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Mobil berplat merah dan berwarna abu-abu yang dilengkapi dengan lampu rotator darurat terparkir rapi.
Di depan mobil tersebut ada beberapa orang yang sedang asik berbincang meskipun gerak bibir tak terlihat karena tertutup masker sebagai alat penangkal Corona.
Mereka adalah sosok orang yang tak bisa dianggap sebelah mata. Sebuah pekerjaan yang selalu mengingatkan untuk bersyukur dengan nikmat sehat yang Tuhan berikan. Juga, pekerjaan yang selalu mengingatkan akan dekatnya kematian. Mereka ialah sopir ambulans.
Deni Candra, pria kelahiran 14 September 1986 adalah salah seorang sopir ambulans yang sudah bekerja sejak belasan tahun lalu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek yang merupakan Rumah Sakit rujukan tertinggi yang ada di Provinsi Lampung.
Akhir-akhir ini, pekerjaannya untuk mengantarkan pasien yang sakit dan mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya terlihat sangat berbeda dari sebelumnya.
Ia harus menggunakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bahkan lebih sering untuk mandi dan membersihkan diri.
"Semenjak ada Corona in kadang bisa mengantarkan pasien dari UGD ke ruang perawatan atau dari ruang perawatan mau cek dalam sehari sampai delapan orang. Selesai mengantarkan pasien langsung mandi. Kadang sehari bisa sampai lima kali mandi," ucapnya sambil sesekali menghisap rokok di tangan kanannya, Minggu (25/2/2021).
Sebelum bekerja sebagai sopir ambulans, pria lulusan salah satu SMA di Lampung Barat tersebut bekerja sebagai sopir pick up pembawa sayuran.
Ia mengaku jika menjalani pekerjaan nya ini dengan ikhlas sebagai bentuk kepedulian sesama umat manusia. Tak jarang pasien yang ia bawa juga dianggap sebagai orang tua sendiri.
"Sudah rezekinya bekerja sebagai supir ambulans. Intinya mah ikhlas saja. Apa lagi kalau yang sakit sudah tua dan gak bisa jalan ya terpaksa harus di gendong. Maka di anggap saja seperti orang tua sendiri," tuturnya.
Meskipun dalam melakukan pekerjaan ia sudah dilengkapi dengan APD, diberikan vitamin secara rutin, serta sudah mendapatkan vaksinasi. Namun, sejak awal pandemi Covid-19 ia mengaku baru dua kali mendapatkan pemeriksaan swab.
"Yang penting kerja itu ikhlas lilahi ta'la. Pertama ada Covid-19 sempat takut namun sudah seiring waktu sudah terbiasa yang penting yakin dan ada APD juga. Insyaallah aman," katanya. (*)
Video KUPAS TV : RIBUAN VAKSIN UNTUK WARGA DAN TENAGA KESEHATAN TIBA DI PRINGSEWU
Berita Lainnya
-
Ismet Roni: Belanja Pegawai Pemprov Lampung di APBD Perubahan 2025 Lewati Batas
Senin, 18 Agustus 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Serahkan Smart Roaster Berbasis IoT untuk UMKM Kopi Supri
Senin, 18 Agustus 2025 -
Lampu Tenaga Surya Mahasiswa Teknokrat Terangi Boulevard Masjid Agung Al-Hijrah Kota Baru Lampung
Senin, 18 Agustus 2025 -
Rektor UIN Raden Intan Lampung Dukung Gerakan Wakaf Pendidikan Islam
Senin, 18 Agustus 2025