Belanja Kebutuhan BPNT di Lampung Barat Dimonopoli Oknum

1 Truk saat bongkat muatan di Bandarnegeri Suoh Lampung Barat. Foto : Iwan/Kupastuntas.co
Lampung Barat, Kupastuntas.co – Belanja kebutuhan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Lampung Barat dimonopoli oleh oknum tertentu.
Padahal, dalam pedoman umum sembako 2020 telah mengatur sedemikian rupa agar program BPNT dapat bermanfaat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan.
Puluhan pemilik E-warung yang tidak mau jika namanya disebut mengaku bahwa untuk memenuhi kebutuhan BPNT hanya menunggu petunjuk dan tidak pernah melakukan belanja sendiri.
"Umumnya kami yang ditunjuk sebagai E-Warung BPNT, tidak pernah melakukan belanja sendiri dan sesuai petunjuk kami hanya menerima barang saja. Setelah keluarga penerima manfaat (KPM) mencairkan uang, langsung kami transfer ke nomor rekening yang telah ditentukan," kata pemilik E- warung yang enggan jika identitasnya ditulis.
Secara keseluruhan, pemilik E-warung yang berhasil diwawancarai mengaku tidak mengenal siapa pemilik rekening yang ditunjuk sebagai tempat pembayaran dan ada sedikit keuntungan yang disisihkan untuk pihak E-Warung.
"Siapa pemilik rekeningnya kami tidak kenal dan tak ada nego harga sebelumnya dari kami pemilik E-warung, yang kami lakukan sesuai petunjuk saja," ujar pemilik E-warung di kecamatan Suoh.
Pengakuan senada juga banyak didapat dari pemilik E-warung yang tersebar di kabupaten Lampung Barat.
Pendamping BPNT kecamatan Batu Brak, Helmi beberapa waktu lalu diwawancarai terkait penyaluran BPNT menjelaskan bahwa menjelang penyaluran pihaknya hanya mengajukan jumlah KPM dan menunggu datangnya pengiriman barang ke agen penyalur (E-warung).
"Dalam setiap periode penyaluran kami diminta melaporkan jumlah KPM, setelah itu ada yang antar barang langsung ke E-warung dan barang disalurkan langsung oleh E-warung ke KPM," ungkap Helmi.
Praktik monopoli kebutuhan BPNT semakin jelas ketika Kupastuntas.co menemukan kendaraan yang mendistribusikan kebutuhan BPNT di salah satu E-warung di kecamatan Suoh.
Driver armada jenis fuso, Usman mengaku barang yang dibawanya jenis jeruk dan kentang dan dimuat di Lampung tengah.
Dirinya mengaku hanya jasa angkut yang diminta untuk mengantarkan barang di dua kecamatan yakni kecamatan Bandar Negeri Suoh dan kecamatan Suoh.
"Saya hanya upahan jasa angkut saja, barang kami bawa dari pasar Bandar Jaya, Lampung Tengah dengan tujuan bongkar warung-warung yang telah ditentukan di dua kecamatan suoh dan Bandar negeri Suoh," jelas Usman. (*)
Video KUPAS TV : KODIM LAMPUNG TIMUR SEGERA BANGUN DESA TERTINGGAL MELALUI TMMD
Berita Lainnya
-
Program UMKM Mitra Adhyaksa Diharapkan Jadi Solusi Berbagai Masalah Pelaku UMKM di Lambar
Rabu, 17 September 2025 -
Kejari Lampung Barat Periksa Puluhan Saksi Dugaan Penerbitan SHM di TNBBS
Rabu, 17 September 2025 -
Lampung Barat Bangkitkan 20 Hektare Lahan Tidur Jadi Sentra Pangan
Rabu, 17 September 2025 -
Realisasi Pendapatan Daerah Lampung Barat Capai Rp 685 Miliar, Pemkab Optimistis Kejar Target
Selasa, 16 September 2025