• Kamis, 28 November 2024

Sandiaga Uno Dukung Megaproyek Bakauheni Harbour City

Kamis, 11 Februari 2021 - 17.23 WIB
468

Megaproyek Bakauheni Harbour City. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Megaproyek Kawasan Wisata Terpadu akan dibangun PT (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Hutama Karya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) serta Pemprov Lampung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam rapat virtual dengan ASDP di Jakarta Rabu (10/2/2021), memberikan dukungan atas rencana megaproyek Bakauheni Harbour City yang ditargetkan menjadi destinasi pariwisata unggulan di Sumatera. 

"Pada prinsipnya saya mendukung pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata terpadu Bakauheni ini. Destinasi ini sebagai alternatif pariwisata yang in line dengan lokasi Greater Jakarta, Banten dan Puncak Jawa Barat. Nantinya, masyarakat banyak pilihan lokasi untuk berlibur," kata Sandiaga. 

Berdasarkan data statistik wisatawan nusantara, pada 2010-2019 pertumbuhan kunjungan wisatawan Lampung mencapai 21,6 persen wisatawan nusantara dan 21,5 persen wisatawan mancanegara, dengan proporsi wisatawan nusantara sebesar 98 persen dari total seluruh wisatawan.

Adapun asal wisatawan yang berkunjung ke Lampung, berasal dari Palembang 46 persen, Jabodetabek 24 persen dan dari Bandung 16 persen. Hal ini menjadi indikasi Lampung memiliki daya tarik bagi wisatawan nusantara. 

Sementara Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi mengatakan, ASDP memiliki 3 peran dalam pengembangan sektor pariwisata. Pertama, sebagai pioneer atau dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan yang mendukung pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang. Kedua, sebagai enabler dimana ASDP berperan menyediakan layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari. 

"Dan ketiga, sebagai active player dimana ASDP berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata dengan menyediakan konektivitas dan amenities," ujar Ira, Kamis (11/2/2021). 

Jika melihat data penyeberangan ASDP, dari total 49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri berkonstribusi sebesar 42,2 persen atau sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahunnya. 

"Sehingga, ada potensi yang sangat besar disini, utamanya dalam pengembangan sektor pariwisata," lanjutnya. 

Bakauheni dikelilingi obyek wisata mulai dari sejarah, alam dan pariwisata. Disini juga ada Menara Siger yang menjadi salah satu zona pariwisata di Lampung. Adapun pengembangan di Menara Siger ini akan terintegrasi dengan masjid yang ditargetkan mulai dibangun tahun 2021. 

"Dengan hadirnya Bakauheni Harbour City ini, kami targetkan kawasan Bakauheni dapat menjadi destinasi pariwisata berskala internasional. Bakauheni bukan hanya sebagai pelabuhan penyeberangan, tetapi juga menjadi lokasi wisata baru dan menjadi favorit wisatawan nusantara (wisnus) maupun mancanegara (wisman)," terangnya. 

Selain itu, Bakauheni Harbour City juga akan menjadi Creative Hub dengan konsep kekinian di wilayah Lampung yang menyediakan tempat bagi komunitas-komunitas kreatif sekaligus menjadi inkubator bisnis industri kreatif. Kemenparekraf juga meyakini banyak anak-anak muda dengan karya kreatifitas tinggi di wilayah Bakauheni dan sekitarnya yang berpotensi untuk dikembangkan. 

Kawasan pariwisata yang dibangun di atas lahan 214 hektar ini akan menjadi kawasan pariwisata tepi laut terbesar dan berkelas dunia. Di kawasan ini akan dibangun Taman Budaya Menara Siger, Intermoda Terminal, Marina Village, Bakauheni Harbour Park dan Mangrove Forest yang dilengkapi dengan fasilitas hotel berbintang, villa, dan taman bermain. 

Pada tahap awal dimulai dengan pengembangan kompleks Taman Budaya Siger seluas 3,8 hektar sebagai area budaya yang terintegrasi dengan Masjid Bakauheni berkapasitas 2.600 jamaah. 

Di lokasi ini akan dibangun museum kontemporer, restaurant, sky bridge, toko souvenir dan fasilitas parkir yang besar. Para wisatawan yang datang ke Menara Siger dapat menikmati panorama alam. Karena sebagai ikon Lampung Selatan, menara ini berada di lokasi strategis yang dikelilingi laut dan perbukitan. 

Dukungan Pemerintah terhadap megaproyek ini juga cukup besar diantaranya dari Pemprov Lampung, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian PUPR. (*)


Video KUPAS TV : PENGAWASAN PERDA RTRW BANDAR LAMPUNG LEMAH, KAWASAN ZONA HIJAU ‘DIJARAH’ (BAGIAN 3)