• Kamis, 19 September 2024

Pemondokan Alvaro 2 Keluhkan Kontrak Kamar Isolasi Covid-19 Belum Dibayar

Senin, 01 Februari 2021 - 13.54 WIB
288

Manager Pemondokan Alvaro 2, Dr. Irfan Arif Nugroho, S.Pd., SH., MH saat dikonfirmasi Kupastuntas.co di tempat usahanya.

METRO, Kupastuntas.co - Management Pemondokan Alvaro 2 di Jl. Yos Soedarso Kelurahan Ganjar Asri, Kecamatan Metro Barat mengeluhkan pembayaran kontrak kerjasama sewa kamar oleh Pemerintah Kota Metro tahun 2021 yang hingga kini belum diterima.

Manager Alvaro 2, Irfan Arif Nugroho mengungkapkan, sebanyak 20 kamar di pemondokan tersebut di gunakan untuk mengisolasi pasien reaktif Covid-19 yang masuk daftar Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Upaya pemerintah Kota Metro sudah benar dan efektif untuk penanggualan keadaan darurat bekerjasama dengan penyedia jasa penginapan. Pelayanan bagi pasien Covid-19 disini juga sudah lengkap," kata dia, Senin (1/2).

"Ada perawat dan Pol PP yang berjaga 24 jam, juga ada kunjungan dokter seminggu 2 kali untuk mengontrol kesehatan pasien. Dan disini Alhamdulillah para pasien psikologinya baik dan kesehatannya cepat membaik, dan saat ini sudah lebih dari 70 orang yang sembuh dan semua negatif," sambungnya.

Meski begitu, hingga kini pihaknya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari Pemkot perihal kontrak kerjasama sewa kamar yang hingga kini belum dibayarkan. 

Ia juga mengaku sempat dijanjikan oleh BPBD Kota Metro untuk kontrak kerjasama tersebut akan dibayarkan dua Minggu sekali.

"Hanya disayangkan kok di tahun 2021 ini belum ada pembayaran, dan belum ada konfirmasi dari pemerintah. Padahal tahun 2020 kemarin semua berjalan lancar," ungkapnya.

"Janjinya kemarin lewat sekertaris BPBD akan dibayar pertermin 2 Minggu atau 14 hari sekali. Dan sampai dengan akhir Januari ini belum ada kejelasan pembayarannya, alasannya kerena anggaran belum cukup di BPKAD," lanjutnya.

Irfan juga mengaku, di tahun 2021 ini pihaknya belum menerima konfirmasi dari Pemkot Metro. Ia menyampaikan bahwa tahun 2020 lalu kerjasamanya dengan Pemkot berjalan baik.

"Informasi yang kami terima, untuk tahun 2021 itu kontrak per 3 bulan sekali dan metodenya dibayar per tagihan. Sampai sekarang belum ada kejelasan dari Pemkot," tuturnya.

"Kalau tahun 2020 kemarin sewa perkamar itu 200rb per harinya, kalo di kontrak itu 20 kamar dan kita dry clean semua standar kesehatan ruangan slsai isolasi. Tapi yang 2021 ini masih belum jelas," ujar Irfan.

Dirinya berharap, Pemkot Metro segera menindaklanjuti prihal kontrak kerjasama tersebut. Jika dibiarkan tanpa kejelasan, pihaknya merasa dirugikan.

"Harapannya pemerintah berkomunikasi lah dengan kami, kami minta kepastian dan jangan digantung begini, karena kami juga kan bekerjasama dengan OYO, jadi sejak penempatan isolasi mandiri pasien Covid-19 disini tentu omset kami menurun karena tidak ada pengunjung lain yang menginap, dan pasien Covid-19 di Metro kan tidak semua masuk kesini, dengan ketentuan tertentu saja yang masuk," harapnya. (*)

Editor :