• Sabtu, 20 April 2024

Ratusan Hektare Hutan Mangrove di Lamtim Diserang Hama

Minggu, 24 Januari 2021 - 12.17 WIB
193

Pelestari mangrove Pesisir Laut Pasir Sakti, Samsudin menunjukan kondisi hutan mangrove yang terserang ulat daun. Foto : Agus/Kupastuntas.co

Lampung Timur, Kupastuntas.co - Hama ulat daun dan ulat batang menyerang ratusan hektare hutan mangrove di pesisir Desa Purworejo, Kecamatan Pasir Sakti, dampaknya luar biasa kondisi daun daun mangrove menguning dan kusam.

Sebelum menelusuri sungai untuk melihat kondisi hutan mangrove secara langsung, Sabtu (23/1/2021) sore kupastuntas.co bersama sejumlah pemandu wisata Lamtim lebih dulu singgah di kediaman Samsudin.

"Mari kita ngobrol dulu sebelum masuk ke lokasi mangrove," sambut pria 44 tahun dengan ramah.

Samsudin merupakan pelestari mangrove sejak 2005 silam, di pesisir Laut Pasir Sakti, tepatnya di Desa Purworejo, hingga kini ribuan mangrove  menyebar luas di atas lahan 378 hektare sebagai benteng dari ancaman abrasi. 

Setelah 40 menit memberikan paparan tentang kondisi mangrove, pria lulusan SLTA itu mengajak untuk menyusuri sungai.

"Sepertinya waktu nya sudah pas, sekarang pukul 16.30 WIB biasanya menjelang senja berbagai satwa jenis burung bisa kita jumpai," kata samsudin.

Dari kediaman samsudin, menuju sungai dengan jarak 150 meter ditempuh bersama dengan berjalan kaki. Tiba di pinggir sungai perahu sudah disiapkan, sejurus rekan rekan pemandu wisata dan sejumlah rekan jurnalis mencari posisi masing masing yang menurutnya nyaman.

Mesin diesel dengan kekuatan 22 PK mulai bergerak memutar baling baling perahu berkapasitas 15 orang, suara mesin terdengar meraung berat bersamaan dengan laju perahu kayu dengan kecepatan 10 kilometer per jam.

"Kita berjalan pelan saja ya sambil menikmati alam, sapa tau rekan rekan juga mau ngambil foto satwa," tawaran Samsudin cukup membuat rekan rekan menyambut santun.

Dari kejauhan, sekitar berjarak 500 meter pucuk pohon Mangrove seolah menyambut kehadiran tamu, laju perahu semakin mendekat hamparan mangrove dengan akar akar nya menyembul dari lumpur cukup terlihat jelas.

 Berbagai satwa laut jenis ikan terlihat bahagia disela sela akar mangrove, beberapa jenis burung beterbangan kompak setelah mendengar raungan mesin perahu.

Di atas perahu, Samsudin mengatakan, dulu kondisi mangrove ini cukup asri dan daun daun terlihat hijau, namun sejak Desember 2020 hama ulat daun dan batang menyerang sehingga kondisi tanaman pesisir laut itu terlihat kusam.

"Dulu tidak seperti ini, dulu lebih indah sekarang tampak kusam dan kering karena serangan hama ulat," papar Samsudin.

Bahkan kata dia, sebanyak 15 ribu mangrove yang masih berumur satu tahun mati total, karena hama ulat daun dan batang.

Samsudin menjelaskan untuk yang sudah mati total akan dilakukan penyulaman baru. "Mungkin penyulaman akan kami lakukan 2021 ini tapi belum tau kapan waktu nya," ucapnya.

Tampak terlihat mata, sepanjang Mangrove di pinggir sungai, daun daun mangrove menguning dan melipat, batang batang mangrove terlihat kusam, Samsudin selaku pelestari mangrove seperti kecewa melihat kondisi tersebut, namun tidak bisa berbuat banyak.

"Ya jalan satu satunya nanti akan kami tebar rang rang agar melawan ulat daun dan batang, kalau mau disemprot pestisida sangat tidak mungkin dengan luasan 378 hektare mau kita semprot pestisida," kata Samsudin sambil menunjuk kearah mangrove. (*)

Video KUPAS TV : RIBUAN VAKSIN UNTUK WARGA DAN TENAGA KESEHATAN TIBA DI PRINGSEWU

Editor :