Rezeki dari Lumpur Laut di Tengah Pandemi Covid-19

Mengemas lumpur laut untuk mediasi penanaman mangrove menjadi pekerjaan yang menghasilkan di tengah pandemi Covid-19. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Lumpur laut yang tampak 'menjijikan' terlihat menumpuk seperti adonan semen. Tangan Nafsiah sama sekali tidak merasa risih bergerak 'mencaruk' untuk dimasukan ke dalam gelas bekas air mineral.
Terlihat perempuan usia 50 tahun itu bersama empat ibu-ibu lain sedang bermain lumpur selayaknya anak-anak, duduk bersimpuh di atas tanah. Kedua tangannya berlumur lumpur, percikan-percikan lumpur mengotori bajunya sudah hal wajar.
"Ya ini bukan mainan lumpur mas, tapi kerja cari uang untuk beli jajan anak, untuk keperluan dapur dan keperluan lainnya," ujar Nafsiah, Senin (18/1/2021).
Lima perempuan itu terlihat duduk mengelilingi tumpukan lumpur di atas lahan 25x50 meter, yang dipenuhi dengan ribuan bibit mangrove.
Jaring-jaring plastik di atas kepala menjadi penghalang sinar matahari secara langsung. Obrolan ringan mereka menjadi penghibur menunggu senja, sambil mengemas lumpur di atas gelas-gelas plastik bekas kemasan air mineral.
"Kami ini kerja upahan memasukkan lumpur dalam gelas plastik. Upah yang kami terima Rp60 ribu per hari untuk satu orang," pengakuan Nafsiah yang di amini rekan-rekan nya.
Nafsiah mengaku melakoni upahan sebagai pengemas lumpur sudah enam bulan. Dirinya merasa terbantu secara pendapatan untuk keperluan sehari hari.
Ia bersama ibu-ibu lainnya berangkat pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 16.30 WIB. Selama 8,5 jam satu orang rata-rata bisa mengemas lumpur sebanyak 600 kemasan.
Sementara itu, pemilik pembibitan Mangrove, Sumari menjelaskan, dirinya sengaja memanfaatkan warga sekitar untuk pengemasan lumpur, pencari lumpur laut, hingga penanaman.
"Kalau yang mencari lumpur di laut itu laki-laki dengan upah Rp80 ribu per hari untuk satu orang," terang Sumari. (*)
Video KUPAS TV : USAHA KLANTING DI PRINGSEWU TEMBUS PASAR INTERNASIONAL
Berita Lainnya
-
Suara Rakyat Sumatera Menggema di Lampung Timur, Bersatu Menolak Perampasan Tanah Rakyat
Senin, 08 September 2025 -
Kecelakaan Innova vs Honda Beat di Sribhawono Lamtim, Tiga Orang Kritis
Minggu, 07 September 2025 -
Soroti Konflik Agraria, Inayah Wahid: Negara Terus Sakiti Rakyat
Minggu, 07 September 2025 -
Temu Rakyat Sumatera: Satukan Kekuatan Lawan Perampasan Ruang Hidup
Sabtu, 06 September 2025