• Senin, 30 September 2024

Urine Positif Sabu, Mantan Sekretaris Partai Hanya Dikenakan Rehabilitasi

Rabu, 06 Januari 2021 - 20.19 WIB
111

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Urine positif sabu, DW, yang diketahui merupakan mantan sekretaris partai hanya dikenakan rehabilitasi atas kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Selain DW, satu orang lagi yakni WC juga dikenai rehabilitasi, sedangkan YC diproses hukum.

Hal itu diketahui setelah penyidik Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Lampung melakukan gelar perkara, Rabu (6/1/2021) siang.

Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Lampung, Kompol Alsyahendra mengatakan, dari hasil gelar perkara, status DW dan WC tidak bisa dilanjutkan ke tahap penyidikan, karena tidak ada alat bukti dan barang bukti untuk memajukannya ke proses hukum.

"Jadi kita rekomendasikan untuk rehabilitasi, karena mereka hanya sebagai pengguna," kata Kompol Alsyahendra, Rabu (6/1/2021) malam.

Alsyahendra menyebutkan bahwa DW dan WC memang ketika dilakukan tes urine dinyatakan positif narkoba jenis sabu.

"Mereka (DW dan WC) dua hari sebelum kami amankan di lokasi berbeda, dan membeli sabu dari YC. Jadi DW dan WC ini pengembangan dari tersangka YC," jelasnya.

Dengan demikian, lanjut Alsyahendra, yang ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara ini adalah YC dengan peran sebagai pengedar.

"Karena kita sita barang bukti berupa sabu seberat 0,20 gram dari tangan YC,  dan kita temukan juga delapan plastik klip untuk dijual lagi termasuk alat penggunaan sabu," terangnya.

"Jadi saya tegaskan bahwa tidak ada pemilik cafe seperti yang ramai diberitakan. Mereka semua wiraswasta," tegasnya.

Alsyahendra pun menjelaskan proses penangkapan. Awal mulanya dilakukan terhadap YC di kediamannya di Sukabumi pada Selasa (5/1/2021) siang.

"Saat kami amankan kebetulan ada telpon masuk dari WC memesan narkoba, dan setelah WC diamankan di pinggir jalan sekitar Pahoman, ia diperintahkan oleh DW, maka DW kami jemput dikediamannya," jelas Alsyahendra.

Alsyahendra menambahkan hingga sampai saat pihaknya masih menahan ketiga orang tersebut.

"Masih kami tahan karena kami masih terus melakukan pengembangan," tandasnya. (*)