Walikota Achmad Pairin Klaim Pembangunan Jalan di Metro 75 Persen Baik

Walikota Metro Achmad Pairin saat dikonfirmasi media dilingkungan Pemkot setempat, Selasa (5/1/2021). Foto: Johan/Kupastuntas.co
Metro, Kupastuntas.co - Dengan anggaran di tahun 2021 yang akan berjalan, Walikota Metro Achmad Pairin optimis jalan yang ada di Kota Metro 75 persen baik.
Mengapa hanya 75 persen, Pairin mengatakan bahwa kebijakannya lebih memilih untuk melakukan cor beton sehingga membuat volume panjang jalan yang akan diperbaiki berkurang. Tetapi kualitas jalan menjadi bagus dan dapat bertahan hingga 15 tahun.
"Saya lebih memilih untuk melakukan cor beton daripada memperbaiki menggunakan aspal. Mengapa? jika menggunakan aspal kekuatan jalan tidak berlangsung lama. Sedangkan menggunakan cor beton,selain bisa menahan beban kendaraan berat juga bertahan dari pergerakan tanah yang labil, sehingga kualitas jalan menjadi baik dan bertahan lama," ujar Pairin, Selasa (5/1).
Selain itu, Walikota Pairin juga mengatakan masyarakat harus mengetahui status jalan itu milik provinsi atau kota.
"Di Kota Metro ini ada jalan provinsi dan jalan kota. Untuk jalan kota menjadi tanggung jawab kita dalam perbaikannya.Nah terkadang masyarakat tidak mengetahui status jalan tersebut.Sehingga banyak masyarakat yang meminta kepada saya untuk memperbaiki jalan yang mereka lalui yang nyatanya adalah jalan provinsi," ujarnya.
Melihat banyaknya keluhan warga, akhirnya Walikota berkoordinasi dengan Gubernur meminta ijin untuk perbaikan salah satu ruas jalan provisi yang dianggap benar benar dibutuhkan warga untuk diperbaiki.
"Walaupun jalan Provinsi toh masyarakat Kota Metro juga yang merasakan jalan tersebut. Akhirnya,saya berkoordinasi dengan Gubernur dan mendapatkan ijin untuk memperbaiki Jalan Patimura yang ada di Metro Utara dengan menggunakan dana APBD Kota Metro sebanyak 4 miliar," jelasnya.
Ketika ditanyakan tentang kualitas jalan yang baru direhab kembali rusak, Pairin mengatakan dalam membangun jalan ada proses yang harus dilalui. Terkadang masyarakat selalu ingin instan agar jalan lingkungan di wilayah nya langsung mulus.
"Banyak warga tidak mau jalan nya di onderlagh. Mereka meminta jalan mereka langsung dilataston agar enak dilewati. Kelemahannya,tanah yang diaspal masih labil sehingga ketika jalan di aspal gerakan tanah masih labil dan merusak jalan yang dibangun.Karenanya ketika ada jalan tanah yang baru dibuka masyarakat harus melalui proses proses agar kedepannya jalan nya tetap bagus," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Simalakama THL: Antara Ketegasan Aturan atau Kemanusiaan, Oleh: Arby Pratama
Minggu, 14 September 2025 -
Tuntut Kepastian Nasib, Ratusan Honorer Non Database Metro Akan Turun ke Jalan Lusa
Minggu, 14 September 2025 -
Pemohon SKCK di Polres Metro Membludak, Pelayanan Hari Libur Tetap Buka
Sabtu, 13 September 2025 -
Setelah Ancaman Demo Mahasiswa, DPRD Metro Akhirnya Buka Suara Soal Tunjangan Dewan
Sabtu, 13 September 2025