• Jumat, 28 Juni 2024

Derita Usia Senja, Nenek Ini Hidup Sebatang Kara dan Tinggal di Gubuk Reyot

Kamis, 10 Desember 2020 - 15.06 WIB
612

Juminah, nenek 75 Tahun yang hidup sebatang kara dan tinggal di Gubuk Reyot.

Sri

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Jumanah (75) tinggal di sebuah gubuk reyot di Gang Hidayah ll, Rt 06 lingkungan 1 Kecamatan Bakung, Telukbetung Barat, kota Bandar Lampung. Harus hidup sebatang kara, dan tanpa kehangatan keluarga yang menemani. 

Dan yang paling memprihatinkan, rumah yang ditinggalinya itu numpang diatas lahan tanah kuburan. Bahkan, untuk makan sehari-hari nenek tiga orang anak itu bergantung pada belas kasihan para tetangga dan bantuan dari pemerintah berupa beras miskin (Raskin).

Selain itu, tidak jarang hawa dingin sering merasuki tubuh wanita paruh baya ini di kala malam hari. Lantaran tempat tinggalnya hanya berlapiskan papan triplek dan beratapkan asbes.

Namun diusia senjanya itu, Jumanah mengaku pasrah dengan keadaan, karena tempat yang ia tinggali selama lima tahun lamanya bukan miliknya.

"Siang malam nenek tinggal sendirian. Tapi kadang ada cucu pertama yang sudah berhenti sekolah umuran 15 tahun minap," ujar nenek dengan sedikit senyum merona diwajahnya, ketika di tanyai oleh kupastuntas.co, Kamis (10/12/2020).

Sementara suami Jumanah sudah lebih dari 20 tahun silam meninggal dunia, Sementara itu tiga anak kandungnya telah berkeluarga semua. Dan saat ini anak-anaknya pun tinggal bersama mertuanya masing-masing.

Sehingga, Jumanah lebih memilih tinggal sendiri di gubuk reyot tersebut, ketimbang dengan anaknya. Lantaran dirasanya tak ingin merepotkan anak-anaknya.

"Saya tinggal disini sudah ada 5 tahunan. Dan sebelum tinggal di gubuk ini, tinggal numpang bersama ayu saya di kota Karang," ungkapnya.

"Sehari-hari nya tidak berkerja, jadi makan sehari-harinya bantuan dari pemerintah dan para tetangga. Apalagi kalau mau lebaran itu alhamdulillah banyak yang ngasih, terutama lebaran puasa," timpalnya.

Ia mengaku, ketika ingin mandi maka dirinya menumpang pada tetangga didepan rumah. Begitupun jika malam ingin ke kamar mandi, ia pergi ke WC umum yang letaknya sedikit jauh belakang rumah.

"Kalau hujan Alhamdulillah sekarang tidak kebocoran. Karena baru direhab oleh para tetangga. Ada yang nyumbang kayu, Asbes untuk rehab rumah ini," tandasnya.

Sementara itu, Jainab tetangga nenek Jumanah tersebut mengatakan, nenek Jumanah memang kesehariannya tidak berkerja, namun bantuan dari para tetangga dan bantuan dari pemerintah juga ada.

"Ya kalau makan sehari-hari kalau kita para tetangganya ini lagi ada makanan kita kasih. Apa lagi kalau ada yang sedekahan pasti dia kita dahulukan," kata Dia.

"Bantuan dari pemerintah selama massa covid-19 juga dapat, seperti beras 5 kilo dan bahan sembako lainnya," sambungnya. (*)

Video KUPAS TV : Pengiriman Logistik Pilkada Pakai Gerobak Sapi Kondisi Jalan Rusak Parah!


Editor :