Festival Kehutanan untuk Sinergi Pembangunan Hutan

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, saat menjadi narasumber di program talkshow di studio KupasTV, Selasa (1/12/2020). Foto: Reza/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung telah menggelar Festival Kehutanan 2020 pada tanggal 2 hingga 5 November 2020 lalu.
Festival itu dilakukan untuk meningkatkan sinergi pembangunan hutan, promosi produk kehutanan berbasis agroforestri (pemanfaatan tanaman kayu tahunan) dan wisata alam daerah.
“Iya, kemarin kita sudah menggelar Festival yang menghadirkan para pihak yang memiliki potensi dalam usaha hasil hutan bukan kayu (HHBK) dengan pola agroforestri," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, saat menjadi narasumber di program talkshow di studio KupasTV, Selasa (1/12/2020).
Baca juga : Dinas Kehutanan: Kebakaran Hutan di Lampung Tergolong Rendah
Dia menjelaskan, kegiatan itu dirancang untuk mempertemukan para pihak terkait yang memiliki kepentingan dalam menjaga pemanfaatan hasil hutan dari sektor hulu sampai ke sektor hilir.
Dengan demikian, konsumen yang berada di hulu dapat memahami fungsi petani menjaga hutan dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka di hilir. Sehingga kesadaran dalam menjaga fungsi hutan dapat berkesinambungan.
Selain masalah itu, pembangunan hutan di provinsi ini juga dihadapkan kepada persoalan lain yang cukup komplek yakni masih terjadinya tindak pidana illegal logging, kondisi daerah aliran sungai (DAS) yang kritis.
Kemudian, potensi kayu rakyat atau hutan rakyat yang belum terdata dengan valid, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan wisata alam belum maksimal, konflik di kawasan hutan, pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) belum maksimal dan masih terjadinya konflik satwa liar.
Baca juga : 300 Ribu Hektar Lahan Hutan di Lampung Rusak
Dengan demikian, dalam rangka mewujudkan pembangunan kehutanan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat, perekonomian dan daya saing daerah yang berlandaskan kelestarian fungsi hutan, diperlukan sinergi para pihak, baik itu pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan stakeholder lainnya. (*)
Video KUPAS TV : ARUS KENDARAAN LIBUR NATAL-TAHUN BARU BAKAL MELONJAK, WASPADA KLASTER BARU COVID-19 – PART 1
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Kembali Dipercaya Kementerian Komdigi Gelar Sertifikasi VSGA 2025
Jumat, 25 Juli 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Sukses Kembangkan Wastra Aksara, Angkat Aksara Lampung Jadi Motif Batik
Jumat, 25 Juli 2025 -
Produksi Gabah Lampung Baru 1,8 Juta Ton dari Target 3,5 Juta Ton
Jumat, 25 Juli 2025 -
Siap Dampingi Anak Binaan, Fakultas Psikologi Islam UIN RIL Teken MoA dengan LPKA
Kamis, 24 Juli 2025