• Kamis, 10 Juli 2025

4 Ribu Warga Lampung Menderita HIV/AID, Bandar Lampung Sumbang Kasus Terbanyak

Selasa, 01 Desember 2020 - 17.00 WIB
1k

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lebih dari 4 ribu warga masyarakat Provinsi Lampung yang tersebar di 15 Kabupaten/Kota menderita HIV/AIDS di Tahun 2020. Dari jumlah tersebut, kota Bandar Lampung menjadi daerah penyumbang kasus terbanyak.

"Penyumbang tertinggi Bandar Lampung karena disini seperti tempat hiburan malam, prostitusi, penggunaan narkoba juga masih cukup tinggi," kata Koordinator Pencegahan HIV Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung, Rachmad Cahya Aji, saat dihubungi Kupastuntas.co, Selasa (1/12/2020).

Menurutnya, tingginya angka penderita HIV/AIDS tersebut dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Seperti perilaku yang tidak sehat dalam melakukan seks.

Hal tersebut lantaran HIV/AIDS bisa menular melalui hubungan seksual seperti sering berganti pasangan, serta berhubungan yang tidak menggunakan pengaman dan penggunaan jarum suntik narkoba yang bersamaan dan berganti-gantian.

"Orang bisa terinfeksi HIV itu karena virus HIV berada di dalam cairan darah, cairan sperma dan cairan susu ibu. Kalau cairan tersebut masuk ke dalam tubuh yang sehat maka bisa tertular," lanjutnya.

Ia melanjutkan, PKBI merupakan lembaga yang konsen terhadap penanggulangan HIV/AIDS terus melakukan upaya maupun langkah untuk terus mencegah penularan penderita HIV/AIDS yang semakin meluas. 

Karenanya, pihaknya mengaku terus melakukan berbagai langkah antisipasi seperti memberikan edukasi terhadap kelompok populasi kunci yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS.

"Seperti kelompok pekerja seks perempuan, kelompok trans gender (waria), lelaki seks dengan lelaki (LSL), serta kelompok pengguna narkoba utamanya yang menggunakan jarum suntik," terangnya.

Program sosialisasi juga diberikan kepada kelompok remaja utamanya pelajar SMP melalui program Get Up Speak Up (GUSO). Dimana memberikan pelatihan terhadap guru dan diberikan modul setara yang berisi tentang materi kesehatan reproduksi termasuk di dalam nya tentang pencegahan HIV/AIDS.

"Ada juga Dance For Life itu menari gerakan tubuh sebagai peringatan perayaan hari AIDS sedunia yang tiap tahun rutin kita adakan. Namun karena pandemi jadi ini kita alihkan secara virtual yang sudah berlangsung pertengahan bulan lalu," bebernya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Lampung memberikan perhatian khusus terhadap penderita HIV/AIDS yang dinilai terus mengalami penambahan setiap harinya. (*)


Video KUPAS TV : MEMBAHAS TUGAS DIREKTORAT PENGAMANAN OBJEK VITAL POLDA LAMPUNG DI MASA PANDEMI COVID-19