• Selasa, 22 Juli 2025

Satu Nelayan Kembali Diserang, Warga Minta Pihak Terkait Evakuasi Buaya Muara di Tanggamus

Sabtu, 28 November 2020 - 08.29 WIB
419

Irwan saat ditemui di kediamannya, Sabtu (28/11/2020). Foto: Sayyuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Irwan (25), nelayan warga Pekon Tanjung Agung, Kecamatan Kotaagung Barat, Tanggamus, nyaris tewas diserang buaya muara (Crocodylus porosus) berukuran 3 meter, saat sedang mencari rebon bersama ayah dan kakaknya, pada Jumat (27/11/2020) pukul 06.30 WIB.

Kronologis kejadian, saat asik mencari rebon menggunakan jaring (tanggok/sudu), tiba-tiba saja muncul seekor buaya muara sepanjang 3 meter dan langsung menerkam kaki kiri Irwan.

Beruntung saat ditarik buaya tersebut, korban langsung menghantam kepala buaya dengan kaki kanannya dan cengkeraman buaya berhasil lepas. Tetapi korban mengalami luka cukup serius di kaki kirinya.

"Luka saya cukup dalam dan pembuluh darah kaki kiri saya sampai putus. Saya mendapat sebelas jahitan," kata Irwan, saat ditemui Kupastuntas.co di rumahnya, Sabtu (28/11/2020).

Baca juga : Satu Nelayan Digigit, Buaya Muara di Tanggamus Sudah Serang 7 Orang

Husnudhon, kakak korban mengatakan, dia dan ayahnya baru menyadari jika korban diserang buaya saat mendengar teriakan minta tolong korban.

"Posisi Irwan sebenarnya tidak begitu jauh dari saya saat kejadian. Dan memang tidak ada gerakan atau tanda-tanda kalau saat itu ada buaya. Saya baru sadar saat Irwan teriak minta tolong sambil meronta-ronta," kata dia.

"Untung dia bisa lepas saat mau diseret. Langsung saya bawa ke pinggir pantai. Karena banyak mengeluarkan darah, saya langsung bawa dia ke pak Agung (mantri)," timpalnya.

Sementara Asep, aparat Pekon Tanjung Agung mengatakan, dengan masifnya serangan buaya yang hingga saat ini sudah 8 orang yang menjadi korban, membuat seluruh nelayan ketakutan menjalankan aktivitas  mencari ikan di laut.

Ia mewakili warga berharap pihak terkait segera menangkap dan mengevakuasi buaya tersebut.

"Bagi kami disini, teror buaya lebih mengerikan dari teror virus Corona. Karena bukan hanya mengancam nyawa tapi juga mengancam ekonomi kami," tegasnya. (*)


Video KUPAS TV : DI LAMPUNG BANYAK YANG TERPENGARUH PAHAM RADIKAL, TAPI MEREKA DIAM-DIAM, PART 2