Sujiono dan Lima Rekannya Bertahan Hidup Sebagai Pencari Pakan Badak

Sujiono pekerja upahan pencari pakan badak, sedang memangkas ranting pohon Ara Lebar. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Lampung Timur, Kupastuntas.co - Sujiono pria berperawakan kurus itu, tampak sibuk memangkas beberapa ranting pohon 'ara lebar' daun berwarna hijau tua dengan lebar sebesar tapak tangan orang dewasa tersebut yang di pangkas oleh Sujiono bakal menjadi santapan badak yang ada di Suaka Rhino Sumatra (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Jumat (27/11/2020).
Raut wajah pria 41 tahun itu, tampak semangat melakoni pekerjaan yang sudah di tekuni sejak 2006 lalu, dengan adanya keberadaan badak di penangkaran SRS sangat dirasakan dampak positifnya bagi Sujiono karena bisa bekerja sebagai pencari pakan badak dengan sistim upahan harian.
"Ya setiap hari seperti ini pekerjaan saya, mencari pakan badak yang ada di SRS, dan sudah saya lakoni sejak 14 tahun ini," terang pria berperawakan tinggi sembari memangkas ranting pohon ara lebar.
Sujiono merupakan warga Desa Labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, yang langsung berbatasan dengan hutan TNWK, setiap hari dirinya harus mencari pakan badak sebanyak 6 ikat, satu ikat dengan berat rata rata 15 kilo, dirinya tidak sendirian untuk mencari pakan badak melainkan ada lima rekan lain nya.
Tangan Sujiono tampak cekatan memangkas beberapa jenis tumbuhan lalu mengikatnya, dari mulai pukul 07.00 pagi hingga 09.00 enam ikat berbagai jenis tumbuhan siap di antar menuju kandang badak, dengan sepeda motornya, harus di tumpangi beban dedaunan seberat 80 kilo.
Sujiono harus melintasi hutan alami TNWK sejauh 9 kilo meter untuk menuju lokasi penangkaran badak, roda sepeda motor yang sudah usang melintasi kerikil kerikil jalan sepanjang 9 kilo, suara kilauan burung liar, dan lolongan nyamang di atas ujung pepohonan menjadi suasana yang setiap hari di temui.
"Jam 11.00 pakan sudah harus tersedia, makanya pagi kami sudah mencari di berbagai kebun di luar hutan TNWK".Kata Sujiono.
Ada tujuh jenis dedaunan yang selalu menjadi buruan Sujiono, yaitu jenis Nangka, Ara Lebar, Mahang, Sukun, Akar Merah, Lamtoro dan Mangga. Kata Sujiono jika memang tanaman tersebut harus beli kepada warga dirinya juga siap membelinya namun uang untuk beli pakan tersebut diganti oleh pihak Yayasan Badak Indonesia (Yabi).
Sementara upah harian yang di terima oleh para pencari pakan badak seperti Sujiono yaitu, upah harian nya 65 ribu, uang bahan bakar kendaraan 10 ribu, untuk sepeda motor 25 ribu, sehingga sehari upah yang di terima Sujiono 100 ribu. " Upah sehari 100 ribu, dan dibayarkan setiap bulan sekali," terang Sujiono.
Sujiono mengakui dengan keberadaan badak di TNWK menjadi sebuah jembatan untuk mengais rejeki baginya, maka dengan lestarinya kawanan badak yang ada di penangkaran secara tidak langsung merupakan doa dari pencari pakan seperti Sujiono. (*)
Berita Lainnya
-
Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah Raih Penghargaan Pembina TOP BUMD Awards 2025
Senin, 28 April 2025 -
Etik Nurhalimah, Mantan PMI Kini Jadi Guru Bahasa Inggris di Pelosok Lampung
Sabtu, 26 April 2025 -
Sempat Buron, Kejari Tangkap Mantan Kades Marga Batin Lamtim Tersangka Korupsi BUMDes
Jumat, 25 April 2025 -
Terima Dana Hibah 24 Miliar, Bawaslu Lamtim Ogah Berikan Rincian Penggunaannya
Kamis, 24 April 2025