Dampak Covid-19, Penginapan Andalan Wisatawan Luar Negeri di TNWK Masih Tutup

Pekerja kebun di Ecolodge, saat menjaga kebersihan meski sudah 9 bulan penginapan tersebut tutup karena dampak Covid-19. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Ecolodge sebuah penginapan (home stay) yang berada di Desa Labuhanratu IX, Kecamatan Labuhanratu, sudah sembilan bulan tanpa kehadiran tamu (pengunjung). Sepinya pengunjung akibat dampak Covid-19 yang melanda belahan bumi.
Penginapan sederhana dengan konstruksi bangunan joglo itu, menjadi tempat istirahat favorit wisatawan asing yang berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas (TNWK).
"Banyak tamu dari luar negeri, terutama dari Australia yang istirahat di Ecolodge ketika berwisata di TNWK," kata Sugeng, Manager Ecolodge, saat ditemui Kupastuntas.co, Kamis (26/11/2020).
Meskipun sudah sembilan bulan tidak ada tamu yang beristirahat, namun kebersihan di penginapan tetap dijaga.
Tampak seorang pekerja sedang membersihkan pelataran home stay tersebut. Sejumlah pepohonan masih dalam perawatan.
Sugeng mengungkapkan, sampai saat ini dirinya belum bisa memastikan kapan penginapan dengan ciri khas bangunan joglo itu dibuka.
"Kami akan buka kalau TNWK buka, begitu sebaliknya," terang Sugeng.
Penginapan Ecolodge sengaja didesain seolah berada di alam bebas dengan dipenuhi pepohonan. Setiap ruangan diperbanyak dengan jendela, untuk pergantian sirkulasi udara. Karena setiap kamar tidak dilengkapi dengan Air Conditioner (AC).
"Ya, rata-rata tamu kami dari luar negeri. Mereka sengaja memesan dengan desain alami," ungkap Sugeng.
Menurut Menager Ecolodge, tamu yang datang dan beristirahat di penginapan tersebut 80 persen tamu yang bertujuan ke TNWK, baik untuk berwisata (berlibur), melakukan penelitian atau pun kegiatan lain.
"ering kok mahasiswa luar negeri, seperti dari Jepang, Australia, Amerika beristirahat di Ecolodge saat berkunjung ke TNWK," ujarnya.
Kini Sugeng hanya bisa berharap, secepatnya kondisi alam pulih seperti semula. Sehingga TNWK dibuka kembali untuk umum (wisata) dan Ecolodge juga bisa melayani pengunjung lagi.
"Dengan tutupnya penginapan ini, pengaruh pula pada sejumlah pekerja, karena tidak mendapat upah dan kondisi ini sudah berjalan 9 bulan," papar Sugeng. (*)
Video KUPAS TV : PERUSAHAAN SWASTA BISA MENJADI ‘BAPAK ANGKAT’ CABANG OLAHRAGA DI LAMPUNG – PART 2
Berita Lainnya
-
Suara Rakyat Sumatera Menggema di Lampung Timur, Bersatu Menolak Perampasan Tanah Rakyat
Senin, 08 September 2025 -
Kecelakaan Innova vs Honda Beat di Sribhawono Lamtim, Tiga Orang Kritis
Minggu, 07 September 2025 -
Soroti Konflik Agraria, Inayah Wahid: Negara Terus Sakiti Rakyat
Minggu, 07 September 2025 -
Temu Rakyat Sumatera: Satukan Kekuatan Lawan Perampasan Ruang Hidup
Sabtu, 06 September 2025