Pelaku Penggerusan Bukit di Way Lunik Diminta Memperhatikan Dampak Lingkungan

Bukit Balau Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. Foto: Edu/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tumpukan tanah yang terjadi akibat aktivitas keluar masuk kendaraan di lokasi penggerusan bukit Balau Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, dikeluhkan warga, sebab kondisi jalan menjadi berdebu, becek serta licin saat turun hujan.
Roby, warga Way Lunik mengatakan, bukit tersebut berada di wilayah Kelurahan Way Gubak, namun penggerusan berdampak ke jalan raya yang juga bagian dari Kelurahan Way Lunik.
Kondisi jalan yang dipenuhi tanah membahayakan pengguna jalan, terlebih pengendara sepeda motor.
"Setiap hari kendaraan yang keluar masuk lokasi puluhan kali," keluh Roby.
Ia juga menyesalkan pekerjaan itu tidak melihat waktu dan meminta Pemerintah Kota Bandar Lampung tegas menyikapi.
"Setidaknya aktivitas kendaraan dilakukan malam hari, dan kendaraan yang keluar dari proyek sebaiknya dibersihkan agar tanah tidak tercecer dijalanan," lanjutnya.
Warga lainya, Syaifudin (34) mengaku warga sudah melaporkan masalah itu kepada pihak Kelurahan Way Lunik.
“Infonya sih pengembang pernah ditegur pihak Kelurahan dan pernah dilakukan penyiraman menggunakan truk pengangkut air, namun sia-sia karena justru jalan menjadi licin dan tidak menyelesaikan masalah," kesalnya.
Sementara, Lurah Way Lunik, Dody Marthalaga yang dihubungi via WhatssApp mengaku pihaknya pernah memberikan teguran secara lisan kepada pengembang. Ia menyebut bahwa masalah yang terjadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pengembang.
“Sebelumnya kita pernah memberikan teguran secara lisan, dan pernah dilakukan penyiraman di lokasi oleh pengembang," terangnya.
Dengan banyaknya keluhan dari masyarakat, pihaknya akan kembali menegur pihak pengembang untuk segera melakukan langkah pembenahan, agar aktivitas pengerusan jalan tidak menggangu pengguna jalan.
"Kita sih lebih memilih langkah secara persuasif melalui teguran lisan terlebih dahulu," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Korupsi Dana Desa, Kepala Pekon Dilimpahkanke Kejaksaan Negeri Pringsewu
Berita Lainnya
-
Ketua AMPPSI Temui DPR dan Kemendag, Desak Pemerintah Segera Hentikan Impor Tapioka
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Mahasiswi Pendidikan Matematika Universitas Teknokrat Indonesia Raih Medali Emas di ISAAC Newton Competition 2025
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Dosen Teknokrat Latih Guru Terapkan Permainan Edukasi untuk Pembelajaran Mendalam di SMAN 1 Sumberejo Tanggamus
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Target 6 Bulan, Bandara Radin Inten II Wajib Layani Penerbangan Internasional
Jumat, 15 Agustus 2025