Tiga Calon Kompak Bangun Kesadaran Masyarakat Terkait Pengelolaan Sampah
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Tiga Calon Walikota Bandar Lampung kompak menyampaikan terkait kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah di daerah pesisir dan juga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung.
Hal itu disampaikan saat menjawab pertanyaan dari Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Lampung tentang Sampah yang masuk Bandar Lampung mencapai 1000 ton perhari baik itu sampah kiriman laut lepas dan sampah rumah tangga, TPA masih menggunakan sistem meratakan sampah, dalam diskusi Publik terkait lingkungan hidup di Cafee Wood stairs, Kamis (05/11/2020).
Baca Juga: WALHI Gelar Diskusi Publik Bersama Calon Walikota Bandar Lampung
Mewakili Eva, Deddy Amarullah mengatakan, tekait pengelolaan sampah pesisir dan TPA, yang harus dilakukan paling utama adalah menyadarkan dan sosialisasi masyarakat pentingnya sehat. Bagaimana masyarakat harus menyadari terkait bagaimana memilah sampah plastik.
"Yang utama adalah merubah sikap dan prilaku masyarakat. Terutama sampah rumah tangga. Kemudian terkait sampah di TPA Bakung, kita akan Bekerja sama dengan perusahaan atau pihak ketiga dalam pemanfaat sampah di TPA, sehingga dapat berguna dan bermanfaat seperti bisa dijadikan pupuk kompos dan energi listrik. Sehingga kedepan masyarakat memiliki kesadaran terkait pengelolaan sampah," ungkapnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Calon Walikota M. Yusuf Kohar. Menurutnya langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran masyarakat, pentingnya kesadaran tentang sampah.
Lanjutnya, kedepan akan kembali dibangun sistem sokli. Karena menurutnya saat ini baik mobil sampah dan motor troli tidak mencukupi, karena hanya ada satu motor sampah dalam satu kelurahan.
"TPA harus diperbaiki dan diluaskan, instalansi tinja harus diperbaiki, sehingga tidak menguap. Jangan hanya diamkan saja, padahal ini lebih penting. Padati kesadaran masyarakat tentang hidup bersih," ujarnya.
Begitu juga dengan calon Walikota Rycko Menoza, dirinya mengatakan, persoalan sampah dimulai dari manusianya. Oleh karena itu harus diberikan pemahaman. Karena sampah ini bisa menyebabkan bencana dan penyakit.
Lanjut Rycko, masyarakat harus diedukasi terkait memilah sampah-sampah plastik dan lain-lain. Sehingga sampah ini memiliki nilai jualnya.
"TPA Bakung ini tangung jawab seluruhnya, kita harus lakukan koordinasi dengan provinsi serta kabupaten tetangga. Harus cari tempat lain kalau sudah tinggi dan mengundang investor untuk edukasi ke masyarakat tentang pemanfaatan sampah," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : DPR RI MENYAPA - Bersama Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Nasdem, Taufik Basari
Berita Lainnya
-
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Pria di Bandar Lampung Tega Bakar Wanita Idamannya
Kamis, 06 Februari 2025 -
Dua Motor Raib Digondol Maling di Parkiran Basement Pemkot Bandar Lampung
Kamis, 06 Februari 2025 -
Bulog Lampung Hanya Serap 6,25 Persen Beras, Pengamat Khawatirkan Ketahanan Pangan Terganggu
Kamis, 06 Februari 2025 -
Pengamat: Peningkatan Produktivitas Jadi Tantangan Swasembada Pangan di Lampung
Kamis, 06 Februari 2025