• Sabtu, 24 Mei 2025

Modus Peredaran Narkoba Selalu Berubah, Polda Lampung Tingkatkan SDM, IT dan Peran Masyarakat

Jumat, 30 Oktober 2020 - 14.35 WIB
186

Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Adhi Purboyo saat menjadi narasumber di program Polda Lampung Menyapa pada Kupas Podcast yang diselenggarakan di Studio Podcast Kupas Tuntas, Jumat (30/10). Foto: Erik/Kupastuntas.co.

Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Peredaran narkoba dengan berbagai macam modus operandi masih menjadi siasat bagi para pengedar agar barang narkoba tersebut lolos dari pemeriksaan petugas keamanan dan bisa sampai ke penerimanya. 

Namun Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung selalu berupaya mencari cara untuk bisa menggagalkan penyaluran narkoba, dengan makin meningkatkan sumber daya manusia, teknologi informasi, dan mempererat kerja sama peran serta kelompok masyarakat.

Baca juga: Alasan Ekonomi Jadi Penyebab Orang Nekat Mengedarkan Narkoba

Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung, Kombes Pol Adhi Purboyo menuturkan, dalam mengungkap kasus peredaran narkoba pihaknya menerapkan dua metode yakni, secara konvensional dan teknologi.

“Kita dibekali alat IT dari Bareskrim yang canggih sampai bisa mendeteksi dimana keberadaan seseorang hanya dengan menggunakan nomor handphone orang yang bersangkutan, IMEI handphone. Nanti kita mendapatkan alat yang baru yang bisa mendeteksi frekuensi terkini,” ujar Kombes Pol Adhi Purboyo saat program Polda Lampung Menyapa yang diselenggarakan di Studio Podcast Kupas Tuntas, Jumat (30/10). 

“Pun demikian cara konvensional tetap kita lakukan, jadi peran serta masyarakat, komunitas yang merasa narkoba itu musuh bersama itu masih  ada. Itu lah yang sangat membantu kami di lapangan,” sambungnya.

Dalam program Polda Lampung Menyapa yang bertemakan ‘Pencegahan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba di Masa Pandemi Covid-19 di Provinsi Lampung' itu, Kombes Pol Adhi Purboyo mengakui masih sangat besar peluang lolosnya penyaluran narkoba.   

Ada beberapa modus yang dilakukan seperti narkoba itu dimasukkan di dalam buah durian, dimasukkan ke dalam tabung bensin, di komputer, ambbulans.

“Jadi kita tahunya ambulans ini bawa orang sakit ternyata di dalamnya ada narkoba. Kalau kita bicara peluang lolos itu sangant besar, kita bisa lihat dari modus yang selalu berubah, banyak sekali caranya,” ungkapnya. (*)

Video KUPAS TV : 16 Pendatang Yang Masuk Perbatasan Bandar Lampung Reaktif Covid 19

Editor :