Reihana: Angka Stunting Lampung Menurun di Bawah Angka Nasional
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, jika angka stunting di Provinsi Lampung saat ini berada di angka 26,2 persen. Angka ini masih berada di bawah Nasional yakni 27,2 persen.
"Diawal kita temukan berada di angka 42,6 persen tapi secara berlahan dan kita bekerja keras dan secara konvergensi untuk melakukan pencegahan stunting ini," kata Reihana, saat dimintai keterangan, Rabu (21/10/2020).
Baca juga : Empat Bidan Positif Covid-19, Puskesmas Rajabasa Tutup Seminggu
Reihana mengatakan, hanya 30 persen pencegahan stunting berada di liding sektor Dinas Kesehatan. Sedangkan sisanya sebesar 70 persen berada di lintas sektor terkait.
"Karena Bapeda bisa juga untuk memberikan arahan kepada lintas sektor terkait," lanjut Reihana.
Menurutnya, stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada saat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Baca juga : 4 Warga Perumahan Griya Abdi Negara Tanggamus Positif Covid-19
Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 menjadi kendala tersendiri dalam menjalankan program-program kerja yang sudah disiapkan untuk menurunkan angka stunting.
"Salah satu yang paling berat ialah banyak Posyandu yang belum berani buka di awal Covid. Tapi akhir-akhir ini banyak Posyandu yang kembali buka jadi mudah-mudahan juga mempengaruhi penurunan angka sunting," pungkasnya. (*)
Video KUPAS TV : Harga Singkong Anjlok, Ratusan Petani di Lampung Utara Unjuk Rasa
Berita Lainnya
-
Petani Singkong Desak Pemprov Beri Sanksi Tegas Perusahaan Tidak Terapkan Harga Sesuai Kesepakatan
Senin, 13 Januari 2025 -
PPUKI Sebut Tak Ada Perusahaan Beli Singkong Rp1.400 Sesuai Kesepakatan Pj Gubernur
Senin, 13 Januari 2025 -
Pertemuan Pansus Tata Niaga Singkong dan Petani Ricuh
Senin, 13 Januari 2025 -
Balai Pelatihan Pertanian Lampung Dorong Skema Contract Farming Atasi Konflik Harga Singkong
Senin, 13 Januari 2025