Pemprov Lampung Turunkan Angka Stunting Secara Konvergen

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim saat dimintai keterangan. Foto: Ria/Kupastuntas.co
Bandar Lampung, Kupastuntas.co - Penurunan angka stunting masih menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Lampung. Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 yang dinilai berpotensi meningkatkan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis.
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim mengatakan, salah satu penanganan yang digunakan untuk menurunkan angka stunting di Lampung secara konvergen antara jajaran OPD. Baik Pemerintah pusat, Provinsi maupun pemerintah Kabupaten/Kota.
"Arahan dari Wakil Presiden agar penanganan stunting ini menjadi prioritas daerah. Kita akan lakukan penanganan yang bersifat konvergen baik dari internal yang ada di dinas-dinas Provinsi maupun Kabupaten/Kota," kata Nunik saat dimintai keterangan, Rabu (21/10/2020).
Nunik melanjutkan, aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2020 dan tahun 2021, terdapat enam kabupaten prioritas penurunan stunting di Provinsi Lampung. Yakni Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Tanggamus, Lampung Utara, dan Pesawaran.
"Kabupaten Lampung Selatan ini sudah bagus dan paling inovatif dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting untuk kategori kinerja Kabupaten/mota tahun 2020," katanya.
Wagub meminta, Kabupaten/Kota juga ikut bekerja secara maksimal dan memanfaatkan anggaran yang ada. Serta tidak hanya mengandalkan program dari Kementerian. (*)
Video KUPAS TV : Jalan Provinsi Pekon Balak Suoh Rusak Parah, Mobil Yang Melintas Harus Diderek
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Beri Penghargaan kepada 121 Mahasiswa dan 21 Dosen Berprestasi
Minggu, 06 Juli 2025 -
Jumlah PBI BPJS Kesehatan Berkurang, DPRD Lampung: Sering Non-aktif
Minggu, 06 Juli 2025 -
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Lampung Capai 396, KPAI Tekankan Kerja Kolaboratif Semua Elemen
Minggu, 06 Juli 2025 -
213 Ribu Warga Lampung Terima Program Makan Bergizi Gratis
Minggu, 06 Juli 2025