Penderita Kanker Tulang Warga Wonosobo Tanggamus Butuh Bantuan Dermawan

Hasan Basri bersama sang istri Siti Fatimah, saat di salah satu ruang kontrakannya di Pekon Tanjung Kurung, Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Perjalanan hidup pasangan suami istri (Pasutri) Hasan Basri (42) dan Siti Fatimah (39), selama enam tahun ini penuh dengan kesedihan dan cobaan.
Bagaimana tidak, sejak menikah tahun 2014 lalu, dan dikaruniai dua orang anak yang masih balita, mereka harus hidup berpindah-pindah, dari satu kontrakan ke kontrakan lain.
Saat ini mereka tinggal di sebuah rumah petak kontrakan di pinggir sungai, tepatnya di samping Puskesmas Siringbetik di Pekon Tanjung Kurung, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.
Baca juga : Kisah Pilu Nenek Darmi, Korban Banjir Semaka Tanggamus yang Kehilangan Rumahnya
Penderitaan Pasutri ini bertambah, pada tahun 2015, Siti Fatimah yang sejak remaja sudah menyandang disabilitas berupa cacat di kaki mulai sakit-sakitan. Bagian badan sebelah kanannya sakit dan lama-lama tidak bisa digerakkan. Oleh dokter, Siti Fatimah divonis menderita kanker tulang.
Tetapi kondisi ini tidak membuat Hasan Basri selaku kepala keluarga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap ini putus asa. Ia rela banting tulang mencari uang untuk biaya istrinya berobat dan mengurus istrinya yang sudah tidak bisa beraktivitas.
Selain itu, ia juga harus membagi waktu dan perhatian untuk merawat dua anaknya yang masih kecil.
"Upaya mengobati istri saya sudah dilakukan. Mulai dari paranormal, orang pintar dan dokter. Tapi belum ada tanda-tanda istri saya sembuh," kata Hasan Basri, Senin (19/10/2020).
Baca juga : Sujarno, Buruh Batu Bata Belum Terima Bantuan Apapun Selama Pandemi Covid-19
Beruntung, seorang dokter di Puskesmas Siringbetik Wonosobo, dr. Pajar memberi bantuan kursi roda untuk Siti Fatimah, sehingga ia bisa sesekali keluar rumah untuk berjemur.
Hasan Basri melanjutkan, saat istrinya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang Tanggamus, pihak rumah sakit menyarankan, agar istrinya dibawa berobat ke RS Fatmawati Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung atau Rumah Sakit di Palembang untuk menjalani operasi.
Mendapat kabar baik jika istrinya bisa sembuh dengan jalan operasi di salah satu rumah sakit tersebut, membuat Hasan Basri semakin bersemangat.
Hasan pun langsung mendatangi Dinas Sosial Tanggamus untuk mengurus BPJS, dan mendapat rekomendasi pindah ke BPJS gratis. Karena sebelumnya mereka ikut BPJS mandirib dan mereka tidak punya uang untuk melunasi tunggakan itu.
"Bagaimana mau melunasi tunggakan BPJS itu, untuk makan sehari-hari saja kami susah. Bagi kami uang segitu itu besar. Untuk itu kami mohon pemerintah, ibu bupati Tanggamus, pemerintah provinsi dan dermawan bisa membantu kami untuk melunasi tunggakan itu sekaligus biaya selama istri saya berobat," harapnya. (*)
Video KUPAS TV : Seorang Nenek Tewas Terjatuh Saat Akan Naik Kapal di Pelabuhan Merak
Berita Lainnya
-
Pencuri Emas Rp150 Juta di Kotaagung Diciduk Polisi Saat Sembunyi di Bandar Lampung
Rabu, 09 Juli 2025 -
Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya
Senin, 07 Juli 2025 -
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
Senin, 07 Juli 2025 -
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
Senin, 07 Juli 2025