• Minggu, 08 Juni 2025

Abrasi, Warga Minta Pesisir Laut Lamtim Ditanam Mangrove dan Dibangun Breakwater

Selasa, 18 Agustus 2020 - 14.16 WIB
254

Sejumlah Komunitas Pecinta Mangrove Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Abrasi mengancam Pesisir Kabupaten Lampung Timur (Lamtim). Sedikitnya 150 hektare lokasi pesisir Laut Lamting perlu adanya penanaman Mangrove dan pembuatan break water (tanggul pemecah ombak).

Dampak pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak (Abrasi), belasan hektare tambak di Desa Bandar Negeri, Kecamatan Labuhan Maringgai, tersapu gelombang dan mengakibatkan tambak-tambak tersebut tidak lagi produktif.

"Awal jebolnya pembatas karena ombak, sudah dari tahun kemarin. Jadi air laut sudah bebas masuk wilayah tambak," kata tokoh nelayan Labuhan Maringgai Bayu Witara saat dikonfirmasi, Selasa (18/8/2020).

Abrasi kedua terjadi di lokasi Wisata Pantai Kerangmas, sedikitnya sudah terkikis 30an meter menuju daratan. Jika tidak segera dilakukan pencegahan dengan membangun penangkal ombak, maka pantai wisata tersebut akan hilang.

Lanjut Bayu Witara, jika pemerintah hanya fokus pada penanaman mangrove tanpa membangun break water sebagai tanggul pemecah ombak, terutama sekitar Pantai Kerangmas, itu tidak akan berhasil.

Sementara itu, Salah satu anggota Komunitas Pecinta Mangrove Lamtim, Sumari mengatakan setiap musim hujan dan terjadi gelombang pasang, lima desa yang berbatasan langsung dengan laut mengalami banjir rob. Antara lain, Margasari, Sriminosari, Muaragadingmas, Kariatani, Kariamakmur.

"Sementara seluas 150 hektare perlu dilakukan penamaan, selain itu pemerintah juga harus melakukan sulam ulang terhadap tanaman mangrove yang mati. Sebab, ini ancaman serius. Jika penanganannya terlambat, dampaknya akan luar biasa," tegas Sumari. (*)

Editor :