IDI Minta Data Pasien Positif Covid-19 Tidak Boleh Ditutup-tutupi

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bandar Lampung dr. Aditya M. Biomed mengatakan, untuk tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab Covid-19 memang harus dilakukan dua kali untuk memantapkan diagnosisnya.
"Setelah dua kali swab baru bisa dinyatakan pasien tersebut positif Covid-19. Jadi kalau sudah positif pada tes yang kedua pemerintah seharusnya tidak boleh menutup-nutupi. Harus mempublikasikan bahwa pasien tersebut positif Covid-19," kata dr. Aditya, Senin (17/8/2020).
Agar keterbukaan data pasien positif itu bisa ditracing untuk dilakukan rapid test. "Apalagi itu tenaga medis misalnya yang positif. Harus ditracing siapa saja yang pernah kontak dengannya," ujarnya.
Begitu juga untuk memulangkan pasien sembuh harus dilakukan swab dua kali terlebih dahulu, kalau hasilnya negatif baru bisa pulang.
"Akan tetapi itu dulu. Tapi sekarang kalau pasien sudah tidak ada gejala selama 11 hari sudah boleh pulang tanpa dilakukan swab. Hal itu berlaku untuk seluruh Indonesia," ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Siap-Siap Lampung! Alfamart Bersama SGM Gelar Lomba Menggambar & Mewarnai Seru untuk Si Kecil
Selasa, 01 Juli 2025 -
Anggaran Tenaga Ahli Bappeda Lampung Tembus 602 Juta, Biro Pemerintahan dan Otda 360 Juta
Selasa, 01 Juli 2025 -
Kejati Lampung Tetapkan Pembeli Tanah Kemenag di Natar Tersangka Kasus Dugaan Korupsi
Senin, 30 Juni 2025 -
Tekan Angka Putus Sekolah, Pemprov Luncurkan Sekolah Rakyat dan Program Lampung Mengajar
Senin, 30 Juni 2025