• Sabtu, 07 Juni 2025

Masuki Musim Kemarau, Dinas Ketahanan Pangan Lampung Percepat Antisipasi Sawah Kering

Kamis, 13 Agustus 2020 - 14.17 WIB
349

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Kusnardi. Foto: Erik/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Puncak musim kemarau di wilayah Lampung diperkirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung terjadi di periode Agustus hingga September 2020.

Dalam menghadapi musim kering pada lahan pertanian khususnya sawah, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Provinsi Lampung mempercepat antisipasi dengan mempersiapkan sarana pompa air yang merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian maupun CSR PT Bukit Asam. 

Kepala DKPTPH Provinsi Lampung, Kusnardi menganggap kondisi musim kemarau tahun ini tidak begitu parah di banding tahun-tahun sebelumnya. Karena meski sudah memasuki musim kemarau, masih terdapat hujan dengan intensitas sedang. 

"Kita adakan gerakan penyelamatan lahan dari kekeringan. Mobilisasi semua kegiatan-kegiatan. Kita gerakkan alsintan kita," ujar Kusnardi saat diwawancarai, Kamis (13/8). 

Menurut dia, dari beberapa daerah yang menjadi sentra pertanian padi, Kabupaten Lampung Tengah masih memiliki irigasi yang kurang baik. Sehingga perlu menyedot air dari tempat lain.

Musim kemarau juga menjadi tantangan bagi para petani untuk tetap melakukan penanaman padi dengan memilah daerah mana saja yang masih dimungkinkan ditanam padi. 

"Kita antisipasi sudah lama untuk percepatan tanam di 80 ribu hektar sawah. Alaminya musim kemarau tidak tanam, tapi kita tetap tanam. Kementerian juga sudah menawarkan bantuan untuk pompa, embung, sumur, cuma kita sesuaikan dengan kondisi lahan," jelasnya. 

Selain antisipasi melalui alsintan, pihaknya terus mendorong bupati/walikota untuk memperluas cakupan asuransi usaha tani padi guna mengatasi jika terjadi gagal panen.

"Mereka tertolong dengan adanya asuransi itu. Petani yang mengalami gagal panen bisa dapat klaim Rp6 juta per hektar sawah melalui PT Jasindo," kata dia. (*)

Editor :