• Kamis, 03 Oktober 2024

Ini Kata Kepala Pusat Studi Kota Soal Pemutakhiran Kependudukan Dua Tahun Sekali

Selasa, 28 Juli 2020 - 21.18 WIB
93

Kepala Pusat Studi Kota dan Daerah Universitas Bandar Lampung (UBL), Dr. Eng IB Ilham Malik. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Pusat Studi Kota dan Daerah Universitas Bandar Lampung (UBL), Dr. Eng IB Ilham Malik, menilai adanya rencana Pemerintah kota (Pemkot) Bandar Lampung untuk pemutakhiran kependudukan dilakukan dua tahun sekali itu sangat baik.

"Saya setuju betul apa yang disampaikan walikota. Pembaharuan kependudukan itu memang perlu dilakukan secara lebih rutin lagi. Sebenarnya jika kita belajar dari beberapa kota yang ada di negara-negara maju, mereka bahkan punya data kependudukan bukan hanya per tahun tetapi juga hingga per bulan," kata Ilham Malik, Selasa (28/7/2020).

Baca juga : Walikota Herman HN: Pemutakhiran Data Kependudukan Dilakukan 2 Tahun Sekali

Untuk bisa mencapai semua itu, Ilham menyarankan agar Pemkot harus melibatkan sistem teknologi informasi yang berkaitan dengan kependudukan. Tentu hal itu dengan menggandeng beberapa pihak seperti Badan Pusat Statistik (BPS), perguruan tinggi dan juga Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat.

"Saya kira BPS bersama Disdukcapil dan para ahli kependudukan perkotaan sudah bisa berkerja-sama dengan para IT untuk mempelajari bagaimana caranya mendapatkan informasi tanpa melakukan sensus penduduk, kita bisa tahu berapa jumlah penduduk," paparnya.

Ilham mencontohkan bagaimana negara lain menggunakan data kependudukan dengan berdasarkan rekening listrik, itu bisa mengetahui berapa jumlah penduduk yang ada di dalam rumah tersebut. "Saya kira kita sangat mumpuni untuk melakukan kajian dan juga membangun sistemnya," tuturnya.

Paling penting bagaimana bersama membangun sistem yang modern. Ini dirasa tidak sulit dan tidak perlu lagi merancangnya dari nol. "Karena di negara-negara maju itu sudah menerapkannya, jadi kita tinggal meniru dan memodifikasi sesuai kebutuhan dan ketersediaan data yang kita miliki," tandasnya. (*)