• Jumat, 04 Oktober 2024

BP2MI Sebut Tak Ada PMI Asal Lampung yang Ikuti Jaringan Terorisme Internasional

Minggu, 26 Juli 2020 - 15.30 WIB
67

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung, Ahmad Salabi. Foto: Doc/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)  Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Lampung, Ahmad Salabi mengatakan, jika selama ini tidak ada laporan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Lampung yang terindikasi mengikuti jaringan terorisme internasional.

"Selama ini belum ada. Tidak pernah terdengan PMI kita yang awalnya PMI kemudian lari jadi teroris. Tidak pernah ada," katanya saat dimintai keterangan melalui sambungan telepon, Minggu (26/7/2020).

Salabi mengatakan, sebelum PMI diberangkatkan ke negara tujuan maka akan diberikan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) Pegawai Migran Indonesia (PMI). Hal tersebut bertujuan sebagai bahan pembekalan para PMI agar bekerja dengan baik.

"Sebelum berangkat PMI yang resmi di berikan orientasi. Diharapak dapat bekerja dengan baik, sesuai perjanjian kerja, jika ada masalah bagaimana mengatasinya," katanya.

Selain itu, PMI juga diberikan pembekalan agar selama berada di negara orang tidak salah dalam memilih pergaulan. Sehingga, pergaulan yang salah tersebut mengakibatkan kepada perbuatan yang menyimpang.

"Cara bergaul di luar negeri harus berhati-hati. Fokus ketujuan utama kita pergi keluar negeri untuk mencari nafkah," timpalnya.

Dalam kesemparan tersebut, Salabi pun mengingatka agar para calon PMI berangkat secera legal dan mendaftar sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.  

"Makanya PMI harus mendaftar secara prosedur agar terpantau. Namun PMI ilegal ini yang berada diluar pantauan kami," tutupnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung, Lukmansyah, ia mengaku tidak ada laporan adanya PMI Lampung yang mengikuti jaringan terorisme

"Saya belum dapat laporan sampai saat ini. InsyaAllah tidak ada PMI dari Lampung yang jadi teroris," tutupnya. (*)

Editor :