Ditengah Pandemi Corona, Kejati Masih Tangani Enam Kasus Korupsi di Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung saat ini masih menangani enam kasus perkara korupsi di Provinsi Lampung.
Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati, Taufan Zakaria mengatakan, enam kasus tersebut saat ini masih dalam proses pra penuntutan. Namun dalam proses penyelidikan, saat ini ter kendala masalah Covid-19. "Sehingga kami terkendala dalam melakukan pemanggilan orang, kami harus selektif juga,” ujar Taufan, Kamis (23/7/2020).
Baca juga : Pengguna Narkoba di Lampung Didominasi Pelajar
Perkara korupsi saat ini yang masih dalam proses penyelidikan berjumlah 3 kasus, penyidikan 4 kasus dan pra penuntutan sebanyak 6 kasus. Penanganan kasus korupsi ini, fokus juga pada kasus lama atau DPO. Selain itu, Kejati juga selain fokus pada penangkapan, juga pada penyitaan harta pada koruptor.
Selama data di tahun 2020 ini, total penyelamatan uang negara mencapai Rp17 miliar. "Dengan kebanyakan adalah perkara lama yakni perkara kasus Alay Tripanca,” lanjutnya.
Kejati terus melakukan penindakan hukum, terutama pada kasus lama seperti kasus Alay Tripanca, salah satunya perampasan aset. "Kami tentu banyak langkah-langkah, selain recovery aset juga, karena kami masih mencari, semua butuh proses,”katanya.
Baca juga : Pengamat: Bandar Narkoba Harus Dimiskinkan
Sementara itu, Pengamat Hukum dan Pemerintahan Universitas Lampung (Unila), Yusdianto berharap, tugas kejaksaan yang dilakukan saat ini memberikan kesan bahwa hal utama penegakan hukum itu adalah seberapa besar uang kerugian negara itu dipulangkan .
Saat ini sudah banyak Kepala Daerah di Lampung yang terjerat kasus korupsi, Ia berharap kepala daerah yang sudah dipidana atau koruptor yang masih dalam DPO terus dikejar ,dan dilacak seberapa besar kekayaan negara yang harus dikembalikan.
"Seperti kasus yang lagi hangat, yakni di Lampung Selatan, hal ini penting segera diberikan kepastian, kapan perkara itu segera diselesaikan dan pengusutan pengembalian uang negara juga harus tuntas, karena katanya aset atau uang korupsi bukan saja di Lampung saja melainkan di ada di luar Lampung,” ungkapnya.(*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Sambut Mahasiswa Program Magister Lewat Welcoming Dinner dan Stadium General, Rektor Beri Pesan Khusus
Sabtu, 05 Oktober 2024 -
UIN RIL Gelar Refreshment PPL, Tingkatkan Profesionalisme Guru PAI Melalui Program PPG
Sabtu, 05 Oktober 2024 -
Keren! Mahasiswi Unila Annisa Raisya Juara Tiga Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Nasional
Sabtu, 05 Oktober 2024 -
Suami Anastasia Selebgram Lampung Ditetapkan Jadi Tersangka KDRT
Jumat, 04 Oktober 2024