• Sabtu, 05 Oktober 2024

Wali Murid Bina Lingkungan Keluhkan Biaya Belajar Secara Daring

Rabu, 22 Juli 2020 - 19.15 WIB
301

Terlihat tiga orang siswa yang sedang belajar sambil sesekali memainkan HP untuk mengikuti proses belajar mengajar, Rabu (22/7/2020). Foto: Sule/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring mulai Senin (20/7/2020) karena masih pandemi Covid-19, dikeluhkan oleh orang tua siswa terutama yang masuk dalam program Bina Lingkungan.

Hal tersebut dikarenakan wali murid harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli paket internet, agar anak bisa menjalankan proses belajar mengajar secara daring.

Ibu Yuli, satu warga Pasar Ambon, Kelurahan Pesawahan, Teluk Betung Selatan, mengaku kesulitan dalam mendampingi anaknya yang duduk di bangku SMP, karena dirinya tidak begitu paham cara memainkan Handphone (HP). "Untung ada kakaknya yang paham dengan HP. Ditambah lagi saya sebelumnya cuma punya satu HP, tapi dipake sama tiga anak," ungkapnya Rabu (22/7/2020).

Baca juga : 70 Persen Pariwisata di Lampung Sudah Terapkan Protokol Kesehatan

Yuli terpaksa membeli HP bekas dengan uang seadanya, Karena awal masuk ketiga anaknya itu harus menggunakan HP semua, maka diminta oleh guru untuk setiap anak memiliki HP supaya bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar. "Setiap hari saya harus membeli kuota atau paket internet Rp8 ribu. Apabila ada tugas dan paket habis, maka harus beli lagi, nah dikali tiga anak tuh. Paketnya beli sendiri tidak dikasih dari sekolah," terangnya.

Yuli berharap, segera bisa belajar di sekolah lagi, karena menurutnya pengeluaran belajar melalui daring lebih besar. "Kalau bisa langsung masuk saja jangan lewat HP, nggak efektif juga," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ibu Ita. "Saya ngajarin, sambil kerja juga. Makanya saya minta tolong tetangga. Terus anak saya juga pakai HP saya untuk sambungan internetnya, karena kan HP anak saya tidak ada paket internet," ujarnya. (*)