Sering Error, Aplikasi Smart School Lampung Berjaya Terkendala Server

Kepala Disdikbud Lampung, Drs. Sulpakar, MM saat bincang santai dalam program Kupas Podcast di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (15/07/2020). Foto: Luky/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Aplikasi Sekolah Pintar (Smart School) Lampung Berjaya secara resmi diluncurkan pada 16 Desember 2019 lalu. Namun sampai saat ini penerapan aplikasi tersebut belum maksimal, karena terkendala server, sehingga jaringan nya sering error.
Diketahui, Aplikasi ini merupakan konsep sekolah berbasis teknologi yang memuat fitur pembelajaran, seperti bank soal, laboratorium maya, dan kelas digital. Sejalan dengan adanya aplikasi ini juga telah dibentuk operator provinsi, operator kabupaten/kota, operator sekolah, serta guru dan siswa penggerak Smart School Lampung Berjaya.
Baca Juga: Dana BOS Bisa Digunakan untuk Kuota Internet Belajar Online
Kepala Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Drs. Sulpakar, MM mengatakan mengapa Smart School Lampung Berjaya ini eror karena, masih menggunakan satu server itupun dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) Kemendikbud.
Baca Juga: Disdikbud Lampung Imbau Kegiatan MPLS Dilakukan Secara Daring
Oleh karena itu di tahun 2020 ini ditargetkan miliki server sendiri untuk pengoperasian aplikasi smart school Lampung berjaya tersebut melalui dana APBD.
“Tahun ini sudah dianggarkan untuk pembuatan server sendiri. Insha Allah tahun ini dapat terealisasikan. Rencananya kita buat lima server agar lebih maksimal lagi. Karena dalam setahun ini kita harus usahakan punya server,” katanya dalam program Kupas Podcast di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (15/07/2020).
Selain itu, Disdikbud Lampung juga akan melakukan pelatihan kepada guru-guru penggerak di seluruh Lampung. Agar guru-guru penggerak tersebut bisa menggerakkan rekan-rekannya untuk aktif berkontribusi smart school Lampung berjaya.
Ia menambahkan, ke depannya aplikasi smart school Lampung berjaya akan lebih dikembangkan lagi agar lebih kaya, dan bervariatif. “Secara bertahap, tentunya akan lebih dikembangkan lagi dari segi konten. Misalkan, nanti ada tentang kebudayaan yang bersumber dari museum,” ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025 -
Biro Kesra Pemprov Lampung Kelola Anggaran Umrah dan Wisata Rohani 10,9 Miliar
Jumat, 04 Juli 2025