Disdikbud Lampung Wajibkan Satu Ruang Kelas Hanya Diisi 16 Siswa Dengan Proses Belajar 3,5 Jam

Kepala Disdikbud Lampung, Drs. Sulpakar, MM saat bincang santai dalam program Kupas Podcast di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (15/07/2020). Foto: Luky/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung sudah menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi sekolah yang menyelenggarakan proses belajar tatap muka.
Baca Juga: Terkait Sekolah yang Ingin Mulai Pembelajaran Tatap Muka, Ini Penjelasan Kadisdikbud Lampung
Kepala Disdikbud Lampung, Drs. Sulpakar, MM menjelaskan, standar SOP tersebut telah disiapkan dari siswa berangkat dari rumah ke sekolah sampai pulang sekolah.
“Dari rumah, orang tua memastikan anaknya sehat dan diwajibkan sarapan dari rumah. Ketika berangkat ke sekolah pun diharuskan memakai kendaraan pribadi,”kata Sulpakar saat menerangkan didalam program Kupas Podcast di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (15/07/2020).
Ketika siswa sudah di pintu gerbang Sekolah, maka siswa di cek suhu tubuhnya, setelah itu diarahkan ke tempat cuci tangan, dan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
“Jika siswa tersebut suhu tubuh nya panas, maka dibawa ke ruang UKS atau ruang medis di sekolah, maka setiap sekolah harus ada satu tenaga medis. Setelah itu tenaga medis merekomendasikan anak tersebut apakah dibawah ke Rumah Sakit atau tidak,”jelasnya.
Di dalam kelas pun diterapkan Protokol Kesehatan. Dipastikan kursi ke kursi siswa berjarak 1,5 meter, sehingga dalam satu kelas diatur hanya 16 siswa.
Baca Juga: Kadisdikbud Sulpakar: SD di Zona Hijau Tatap Muka Bulan September
Kemudian, lanjut dia, proses belajar mengajar paling lama 3,5 jam dan tanpa istirahat. “Dengan melakukan peraturan satu ruang kelas berisi 16 orang, maka diberlakukan sistem Shift. Dengan selisih waktu 1,5 jam setelah shift sebelumnya berhenti proses belajar mengajar,”jelasnya.
Di dalam sekolah itu juga tidak diperbolehkan kantin, ruang laboratorium, ruang ekstrakurikuler buka.“Semua ruangan tersebut harus tutup, bahkan tidak ada kegiatan olahraga dan upacara,”ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Delapan Bulan Jabat Pj Gubernur Lampung, Samsudin dan Istri Pamit
Selasa, 18 Februari 2025 -
Sepekan Operasi Keselamatan Krakatau, 11.483 Pengendara di Lampung Ditindak
Selasa, 18 Februari 2025 -
Alokasi Pupuk Bersubsidi Lampung Tahun 2025 Sebanyak 812.885 Ton
Selasa, 18 Februari 2025 -
Sampah Menumpuk di PKOR Way Halim, Petugas Kebersihan Keluhkan Pengurangan Armada
Selasa, 18 Februari 2025