Tinggal di Rumah Tak Layak Huni, Pasangan Paruh Baya Ini Butuh Bantuan
Ibu Unung saat duduk di teras rumahnya yang sudah tak layak huni, Kamis (2/7). Foto: Sule/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Memprihatinkan, mungkin itu kata yang pas untuk mengambarkan kondisi kediaman pasangan suami istri paruh baya yang berada di jalan Jalan WR Supratman, Gang Sanuba, RT 03 LK 02, Kampung Cikirai, Kelurahan Talang Teluk Betung Selatan.
Bagaimana tidak, rumah yang dihuni oleh Unung dan Mastur sejak 1973 tersebut, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya dinding rumah yang berbahan triplek dan ayaman bambu (Geribik) tersebut, kini sudah rapuh karena termakan usia. Bahkan atap yang sudah tertambal baik asbes, genteng dan seng itu, akan tak lagi mampu menahan apabila hujan deras mengguyur kediamannya.
Saat ditemui di kediamannya, Unung menceritakan kondisi yang dialami oleh dirinya dan keluarganya apabila hujan tiba. Dirinya mengaku harus terjaga sepanjang malam apabila ada hujan di malam hari, guna memastikan anak dan cucunya tidak terkana bocoran air.
"Kalau malam hujan pasti saya tidak tidur sampai hujan reda. Kadang anak-anak tidur sambil duduk di kursi agar tidak terkena air hujan," ungkapnya, Kamis (2/7).
Unung mengaku tinggal bersama suami yang sehari-sehari bekerja sebagai tukang sol sepatu, dan 3 anaknya serta satu cucunya yang saat ini telah menjadi yatim.
Unung mengaku, dua anaknya saat ini sudah di PHK dan satu anaknya lagi baru bekerja sebagai Office Boy.
Selain itu, ibu paru baya yang bekerja sebagai ibu rumah tangga tersebut, sangat membutuhkan bantuan untuk memperbaiki rumahnya yang sudah pernah rubuh karena diterpa hujan. Dirinya mengaku hanya ingin tinggal di rumah yang tidak lagi bocor, sehingga bisa nyaman untuk beribadah.
"Tolong minta dibantu. Saya pengen rumahnya diperbaiki, agar bisa tenang dalam beribadah jangan diatas air, tidur diatas banjir. Kalau bisa saat ini, karena takut ketimpa rumah, takut juga menimpa anak dan cucu yang saya tidur. Saya minta tolong sekali sama pemerintah untuk memperbaiki rumah ini," ujarnya.
Menurut Unung, memang pernah ada yang mendata, tetapi sampai saat ini belum dapat dan dijanjikan ketika usai virus corona.
"Pernah difoto dan didata, tapi tidak datang-datang juga sampai sekarang. Kalau hujan pasti banjir, nunggu reda baru dikuras airnya," paparnya. (*)
Berita Lainnya
-
UIN RIL Berduka, Prof Sulthan Syahril Guru Besar Ilmu Studi Islam Wafat
Jumat, 21 November 2025 -
Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Naik 36 Persen Mulai 27 November 2025, Wayan Mandia: Meningkatkan Pelayanan dan Infrastruktur
Jumat, 21 November 2025 -
Pemprov Lampung Gelar FGD Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri
Jumat, 21 November 2025 -
Dihadiri 45 Negara, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Baru Lampung
Jumat, 21 November 2025









