• Kamis, 15 Mei 2025

PHRI dan ASITA Ajak Masyarakat Kembali Kunjungi Objek Wisata Lampung

Rabu, 01 Juli 2020 - 13.10 WIB
235

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Dr. Edarwan, S.E, M.Si, bersama Wakil Ketua PHRI Lampung, Mukhlis L.Wertha dan Ketua DPD ASITA Provinsi Lampung, Adi Susanto saat menjadi narasumber dalam program Kupas Podcast, yang berlangsung di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (1/7/2020). Foto: Wanda/Kupastuntas.co

Bandar Lampung  - Terkait dengan dukungan Pemprov Lampung melalui Dinas Pariwisata setempat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung dan Association of The Indonesia Tour & Travel Acencies (ASITA) Provinsi Lampung mengajak masyarakat untuk mengunjungi objek wisata Lampung Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Pemprov Lampung Persilakan Objek Wisata Buka Kembali Asal Terapkan Protokol Kesehatan

“Dengan statement Pak Kadis, maka kami menyampaikan kepada masyarakat, bahwa objek wisata di Lampung sudah aman dikunjungi dengan menaati protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," ujar Wakil Ketua PHRI Lampung Mukhlis L.Wertha saat menjadi narasumber dalam program Kupas Podcast, yang berlangsung di Studio Podcast Kupas Tuntas, Rabu (1/7/2020)

Ia mengatakan, banyaknya wisatawan yang datang ke Lampung akan berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar. Sebab, restoran, hotel, penginapan, objek wisata otomatis akan merasakan dampaknya.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Sektor Pariwisata di Lampung Seperti Mati Suri

“Selama empat bulan terakhir semua berhenti total. hotel, objek wisata tutup dan pelaku wisata pun merasakan kesulitannya," kata dia. 

Ketua DPD ASITA Lampung, Adi Susanto mendukung adanya tempat pariwisata di Lampung dibuka kembali, namun hal ini harus dibarengi lagi dari sisi promosi. 

Seperti contoh di tempat wisata Pahawang yang penduduk lokalnya masih menolak kedatangan wisatawan hal ini harus  ada sosialisasi dari Dinas Pariwisata terkait untuk bisa kembali membuka diri.

“Mereka (Pahawang) saat ini masih protect kepada wisatawan, sehingga wisatawan enggan berkunjung kesana, namun kalau disosialsiasikan oleh Dinas agar ada wisatawan bisa berkunjung namun ada protokol kesehatan, tentunya penduduk lokal bisa menerima hal itu,” tandasnya. (*)

Editor :