• Rabu, 20 Agustus 2025

Sekda Lampung: Ekonomi Harus Bergerak Kembali dengan Protokol Kesehatan

Kamis, 18 Juni 2020 - 16.09 WIB
160

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, saat dimintai keterangan, Kamis (18/6/2020). Foto: Siti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Akibat adanya pandemi global Covid-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Oleh karena itu, tren kemiskinan di Provinsi Lampung mengalami peningkatan.

Pemerintah Provinsi Lampung mempunyai skema jaring pengan sosial (JPS) untuk sedikit membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan, meskipun bantuan tersebut tidak akan membuat masyarakat lepas dari kemiskinan.

"Ada tren meningkat kemiskinan masyarakat Lampung, terutama dipengaruhi oleh adanya Covid-19. Karena banyak masyarakat yang tidak bekerja, yang mempunyai usaha penjualan juga tidak bisa bekerja. Oleh karena itu kita mempunyai skema JPS. Bansos memang tidak akan membuat masyarakat lepas dari kemiskinan, karena Bansos hanya berisi beras, gula. Namun setidaknya membantu meringankan beban mereka," kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, saat dimintai keterangan, Kamis (18/6/2020).

Lanjut Fahrizal, upaya yang terus dimatangkan adalah mempersiapkan kembali ke new normal agar masyarakat kembali aktif bekerja. Aktivitas ekonomi kembali bergerak, namun tetap harus menjamin protokol kesehatan.

Protokol kesehatan harus dipersiapkan secara maksimal seperti di mall, pasar tradisional, maupun restaurant. Tempat tersebut harus menyiapkan tempat cuci tangan, atur tempat antrian dan kuota dikurangi.

"Oleh karena upaya itu memang harus dibuat, aktivitas ekonomi itu harus bergerak kembali, Pemerintah tidak bisa menyulap yang miskin menjadi kaya. Masyarakat akan mengalami perbaikan ekonomi kalau dia bekerja," tambahnya.

Selain adanya Covid-19, lanjut Fahrizal, adanya pergeseran musim panen juga menjadi salah satu penyebab angka kemiskinan meningkat.

"Mungkin juga dipengaruhi oleh bergesernya musim panen. Misal bulan April kemaren, karena ada pergeseran iklim panen jadi tertunda, sehingga masyarakat tidak mendapatkan hasil," timpalnya. (*)