• Jumat, 28 Juni 2024

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Perlengkapan Sekolah Sepi Pembeli

Senin, 15 Juni 2020 - 13.26 WIB
417

Salah satu toko perlengkapan sekolah yang ada di Bandar Lampung. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Bandar Lampung - Sejumlah pedagang perlengkapan sekolah di Kota Bandar Lampung masih sepi pembeli menjelang tahun ajaran baru 2020/2021.

Andi (38) pedagang yang berjualan di Pasar Tengah, Bandar Lampung mengaku banyak kehilangan pembeli sejak adanya pandemi global Covid-19.

"Karena adanya Covid-19, penjualan diperkirakan menurun hingga 70 persen, saya rasa karena tidak ada kepastian kapan pembelajaran kembali dilaksanakan secara tatap muka di sekolah," kata Andi saat dimintai keterangan, Senin (15/6/2020).

Lanjutnya, pada tahun sebelumnya, tokonya dikunjungi pembeli hingga 20 orang lebih, sedangkan untuk sekarang ini hanya dikunjungi 6 hingga 7 orang.

"Saya jualan disini sudah 10 tahun dan baru kali ini ia merasakan sepinya pembeli, terlebih lagi kan baju sekolah ini ramainya hanya musiman pas tahun ajaran baru saja," katanya.

Ia pun mengatakan, untuk harga seragam sekolah tidak mengalami kenaikan, untuk sekolah dasar Rp55.000 per pasang, sekolah menengah pertama Rp120.000 per pasang dan sekolah menengah atas Rp125.000 hingga Rp150.000 per pasang.

Hal senada juga disampaikan oleh Anti, penjualan peralatan tulis. "Sejauh ini belum ada lonjakan pembeli, stok buku-buku juga masih banyak," katanya.

Ia pun berharap agar pandemi global Covid-19 lekas berlalu sehingga anak sekolah kembali belajar secara langsung dan penjualan alar tulis miliknya juga meningkat.

"Semoga saja lah musibah ini lekas hilang, sehingga anak-anak kembali sekolah tentu itu akan berimbas ke peningkatan penjualan perlengkapan sekolah juga," tambahnya.

Dikonfirmasi terpisah, Nurlela (48) tahun warga Bandar Lampung memang sengaja menunda membeli perlengkapan sekolah untuk anaknya  karena dirasa belum terlalu penting.

"Saat ini belum penting lah beli baju sama buku, sekolah juga belum tau kapan dimulai jadi uang nya digunakan untuk menutupi kebutuhan yang lebih penting," katanya. (*)

Editor :