Satu Tahun Arinal-Nunik, Ekonomi Lampung Terus Bertumbuh
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim. Foto: Ist.
Bandar Lampung - Satu tahun masa jabatan Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim memimpin Provinsi Lampung, ekonomi Lampung terus bertumbuh. Keduanya kompak membangun Lampung maju dan berjaya. Janji politik lima tahun kerja Arinal-Nunik, di akhir tahun pertama menjabat diuji oleh pandemi Covid-19.
Hari ini Jumat (12/6/2020), Gubernur dan Wakil Gubernur, Arinal Djunadi dan Chusnunia Chalim genap satu tahun memimpin Provinsi Lampung. Selama satu tahun bekerja, keduanya mampu menjaga Provinsi Lampung tetap kondusif sehingga iklim investasi terus tumbuh.
Pasangan Arinal-Nunik-sapaan akrab Chusnunia Chalim mengusung jargon “Rakyat Lampung Berjaya” melalui 33 janji kerja untuk membawa Provinsi Lampung semakin berjaya. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung, Arinal-Nunik memulai kinerjanya dengan fokus pada peningkatan sektor pertanian dengan meluncurkan program “Kartu Petani Berjaya”.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Moh. Mukri menilai satu tahun kepemimpinan Arinal-Nunik sudah cukup bagus dalam bekerja, walaupun belum ada gebrakan besar untuk Provinsi Lampung.
Namun, sambung Mukri, keduanya telah mampu nmenciptakan modal utama dalam membangun Lampung yakni tetap kompak dan tak menimbulkan gaduh (kondusif).
"Kompak mereka menjadi modal utama untuk membawa Lampung terus maju kedepannya. Dan ini sudah diperlihatkan sampai setahun ini, semoga kedepannya terus kompak agar lebih mudah membawa Lampung menuju lebih baik," saran Mukri, Kamis (11/5/2020).
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung ini menambahkan, saat ini tak hanya Lampung, namun Indonesia harus terus berjuang melawan pandemi Corona. Di tahun pertama kepemimpinan Arinal-Nunik ini diharapkan dukungan dari berbagai pihak terus mengalir terutama untuk menumbuhkan sektor ekonomi.
"Kita sama-sama harus memberikan dukungan kepada gubernur dan wakil gubernur untuk membawa Lampung kedepan lebih baik di tengah pandemi Corona ini. Dan saya lihat mereka (Arinal-Nunik) bisa untuk menghadapi ini. Selama ini mereka mampu menekan wabah Corona agar penderitanya tidak bertambah banyak," ujarnya.
Pernyataan hampir sama disampaikan Pengusaha Pariwisata Lampung, Thomas Rizka yang mengatakan selama satu tahun kepemimpinan Arinal-Nunik mampu membawa Lampung tidak gaduh dan jarang ada konflik. Sehingga pengunjung pariwisata dari luar yang masuk ke Lampung pun terus meningkat.
"Untuk tahun pertama dalam membangun Lampung ini, menjadi modal utama melanjutkan pembangunan ke depan agar lebih baik dan berjaya,” kata pemilik tempat wisata Tegal Mas, Puncak mas dan Bukit Mas ini.
Di tengah pandemi Corona ini, lanjut Thomas, semua pihak harus bisa bersama-sama membantu pemerintahan agar bisa kuat dan bangkit.
"Kami tahu dengan adanya Corona semua sektor perekonomian terpukul. Oleh karena itu diharapkan semua pihak harus mendukung kebijakan gubernur dan wakil gubernur. Dan saya yakin Lampung bisa berjaya di tahun-tahun berikutnya," kata Thomas.
Dimintai tanggapannya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa menerangkan, alasan mendasar sektor pertanian menjadi fokus utama kerja Arinal-Nunik karena menjadi sektor yang dominan memberi kontribusi bagi Provinsi Lampung dan nasional.
“Kedepan beliau (Gubernur Arinal) punya niat yang baik. Dia kan mantan kepala Dinas Pertanian dan insinyur pertanian, beliau satu-satunya gubernur yang memiliki background pertanian, mempunyai ide kedepan bagaimana Lampung berjaya melalui pertanian,” jelas Made Bagiasa, Kamis (11/6/2020).
Dikatakan dia, lewat Kartu Petani Berjaya diharap kedepan dapat memberikan manfaat besar bagi para petani di Provinsi Lampung seperti mendapat bantuan bibit, pupuk, teknologi, dan harga komoditi pertanian yang layak.
“Berkat lobi beliau (ke pemerintah pusat), Lampung mendapat distribusi pupuk terbesar ketiga di Indonesia setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tentu kedepan berharap kepada pemerintah bila ada bantuan bibit, berilah bibit yang baik sesuai dengan kondisi tanahnya, dan dirawat dengan baik,” pesan Bagiasa.
Menurutnya, peningkatan koordinasi Arinal-Nunik dengan kabupaten/kota sangat diperlukan, sehingga informasi dari masyarakat bisa didengarkan oleh pemerintah kabupaten/kota dan bisa ditindaklanjuti dengan baik. Sehingga impian Lampung menjadi lumbung pangan nasional dapat tercapai.
Selain sektor pertanian, lanjut dia, pembangunan infrastruktur jalan juga tak lepas dari perhatian Arinal-Nunik. Sebab, keduanya sangat memahami bahwa jalan merupakan urat nadi perekonomian.
“Beliau mengutamakan jalan-jalan yang rusak di Lampung untuk diperbaiki, dan sudah berkoordinasi dengan pusat dalam hal mengusulkan jalan provinsi untuk ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional, guna mengurangi beban untuk Provinsi Lampung,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat pandemi Covid-19, kepemimpinan Arinal-Nunik mampu menanganinya dengan tepat sehingga Lampung termasuk yang terbaik.
Kalangan dunia usaha pun makin optimis akan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung ke depan. Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Lampung, Yuria Putra Tubarad mengajak pelaku usaha untuk terus mendukung Arinal-Nunik untuk mewujudkan sektor ekonomi agar terus tumbuh.
Yuria berharap Pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah kabupaten/kota terus meningkatkan sinergitas guna membangun Provinsi Lampung maju dan berjaya.
Dimintai tanggapannya, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung, Dedi Hermawanmengungkapkan, yang paling diingat masyatakat terkait kepemimpinan Arinal-Nunik adalah 33 janji kerja kepada masyarakat. Hal itulah yang menjadi barometer untuk mengevaluasi hasil kerja ketua DPD I Partai Golkar Lampung tersebut.
"Secara umum janji kerja ini belum tergambar dengan jelas dari dimensi waktu, ini yang menyebabkan evaluasinya menjadi sulit dinilai secara tahap demi tahap. Kalau misalnya mau menilai progres sejauh mana. Saya melihat sebagai tahapan tahun pertama, 33 janji itu masih sangat belum terlihat secara jelas," kata Dedi.
Menurut Dedi, seharusnya tahun pertama ini merupakam landasan atau pondasi untuk bekerja di tahun kedua dan seterusnya. Tetapi hingga saat ini belum kelihatan, dan apa yang telah dilakukan masih rencana.
"Seperti yang sering digaungkan adalah Kartu Petani Berjaya, ini kan baru desain baru launching, masih belum terlihat secara kongkrit. Begitu juga dengan bidang lain masih belum terealisasi secara lengkap. Dan belum menggambarkan bahwa tahun pertama itu memberikan harapan di tahun pertama. Belum menggambarkan langkah awal," ujarnya.
Masih kata Dedi, lima tahun kepemimpinan itu waktunya singkat, sementara masyarakat Lampung sudah haus terhadap prestasi. Menurutnya, di tahun pertama ini masih berjalan seperti rutinitas tahunan saja, dengan menghabiskan program dan menghabiskan anggaran, belum memberikan harapan.
"Dari 33 janji kerja itu masih sangat minim di tahun pertama ini, seharusnya betul-betul dioptimalkan targetnya," ujar Dedi.
Ia menyarankan, semestinya kepemimpinan Arinal-Nunik lebih kongkrit dan diperjelas dari segi dimensi waktu. Dedi mencontohkan, tahun pertama apa yang akan dicapai, dan tahun selanjutnya seperti apa. Sehingga kepemimpinan siap dan berani menampilkan rancangan kerja yang jelas dan dapat dikoreksi bersama.
"Kalau masih seperti ini, 33 janji kerja itu masih bisa berkelit dan lari dari pertanggungjawaban publik. Untuk itu, 33 janji kerja harus dioptimalkan. Seperti dilihat di tahun pertama mana yang didahulukan dan apa yang ingin dicapai yang berhubungan tentang kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa diukur," ujarnya.
Dedi mengakui, tahun kedepan tantangan untuk gubernur dan wakil gubernur Lampung sangat besar sebagai dampak pandemi Covid-19. Dimana semua anggaran mengalami rasionalisasi.
"Jadi saran saya, gubernur harus memiliki komitmen. Harus bisa mewujudkan 33 janji kerja itu. Tahapan-tahapannya harus jelas, bagaimana kegiatan unggulan, dan hasil yang ingin dicapai apa. Kalau masih seperi ini saya khawatir apa yang dilakukan nasibnya sama seperti kepemimipinan sebelumnya, biasa saja, dan kondisi masyarakat tetap terbawah," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
UIN RIL Berduka, Prof Sulthan Syahril Guru Besar Ilmu Studi Islam Wafat
Jumat, 21 November 2025 -
Tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar Naik 36 Persen Mulai 27 November 2025, Wayan Mandia: Meningkatkan Pelayanan dan Infrastruktur
Jumat, 21 November 2025 -
Pemprov Lampung Gelar FGD Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Industri
Jumat, 21 November 2025 -
Dihadiri 45 Negara, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Baru Lampung
Jumat, 21 November 2025









