• Rabu, 27 November 2024

Seorang Janda dan Anaknya yang Hilang Ingatan di Mesuji Butuh Santunan

Kamis, 11 Juni 2020 - 15.40 WIB
216

Mardiyanto (38) anak Sumiyati (55) yang hidup di dalam ruangan berukuran 3 x 4 meter dengan pintu yang terbuat dari besi. Foto: Situmorang/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Mesuji - Mardiyanto (38) pria lajang warga Desa Simpang, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji ini kurang lebih 3 tahun hidup di dalam ruangan berukuran 3 x 4 meter dengan pintu yang terbuat dari besi.

Sumiyati (55) ibu kandung Mardiyanto menuturkan, anak lelakinya itu sengaja dimasukkan ruangan tersebut karena mengalami hilang ingatan sudah beberapa puluh tahun.

"Ya gimana lagi, anak saya sering mengamuk. Makanya dimasukkan ke ruangan ini biar lebih aman," kata Sumiyati, Kamis (11/06/2020).

Diungkapkan Sumiyati, anaknya menderita hilang ingatan sejak berumur 18 tahun. Waktu itu, anaknya jatuh dari pohon. Sejak itulah Mardiyanto menderita sakit di bagian kepala.

"Sejak jatuh dari pohon, Mardiyanto murung berdiam diri tidak bisa bicara. Kalau ngomong ngelantur dan hilang ingatan," ujarnya.

Diceritakan Sumiyati, saat ini hidupnya tinggal sendirian, karena suaminya telah meninggal dunia. Hanya anaknya Mardiyanto yang tinggal bersamanya, itupun tinggalnya dipisah karena sudah tidak ingat lagi ibunya dan sering melawan.

Sumiyati melanjutkan, Mardiyanto kala itu sudah dibawa di rumah sakit jiwa di Bandar Lampung. Akan tetapi, dirinya tak ada biaya untuk rumah sakit.

"Siang malam saya bersamanya untuk merawat dia meskipun tidak tinggal di rumah. Saya ingin Mardiyanto hidup normal kembali," tuturnya.

Disisi lain, Leo Rismen Situmeang, salah satu tokoh pemuda Simpang Pematang, Mesuji mengatakan, dirinya berharap kepada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, untuk melihat kondisi Mardiyanto yang mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan itu.

"Saya berharap pihak Pemkab Mesuji memberikan sumbangsih kepada orang tuanya Mardiyanto. Supaya mengurangi beban untuk kebutuhan lauk-pauk. Karena orang tuanya warga kurang mampu," harapnya. (*)